Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin belum membahas pemecatan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah dalam rapat pimpinan yang diselenggarakan hari ini, Senin (4/4). Dalam rapat pimpinan hanya membahas surat-surat yang masuk ke DPR seperti perjalanan parlemen negara lain ke DPR RI.
Menurut Ade, hal tersebut belum dibahas karena belum ada surat resmi yang masuk ke DPR.
"Dari terakhir Jumat belum ada, sampai sekarang kami ingin rapat pimpinan juga belum masuk suratnya," kata Ade ketika memasuki Gedung DPR RI sebelum memulai rapat pimpinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade enggan berkomentar soal konflik internal yang sedang dialami PKS. Dia berdalih baru mengetahui dari media dan belum mendapat pemberitahuan resmi ke DPR.
Meski demikian, Ade menyatakan kerap berdiskusi dengan Fahri. "Bukan hanya masalah ini, masalah lain juga, namanya saja kolega," tutur Ade.
Politikus Golkar ini menilai Fahri sebagai politisi yang tegas dan memiliki prinsip yang terus dipejuangkannya. "Saya kira dunia politik nasional butuh politisi seperti Fahri," kata Ade.
Pendapat yang sama juga dilontarkan rekan Ade dari Golkar Idrus Marham. Idrus mengatakan Fahri adalah aktivis generasi muda yang cerdan memiliki militansi perjuangan.
"Kinerja Pak Fahri luar biasa. Selama di Koalisi Merah Putih (KMP) dia berperan penting, dia sebagai sekjen yang sangat produktif, loyalitasnya juga luar biasa," ujar Idrus.
Adapun Fahri Hamzah mengaku tak merasa berbuat salah ataupun melakukan tindakan yang merugikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia mengaku sama sekali tak mengerti tuduhan yang menyebabkan dia dipecat dari semua jenjang keanggotaan PKS.
"Masalah berat apa yang menyebabkan saya diberhentikan. Saya tidak pernah ada masalah, saya tidak pernah ditegur, tidak pernah diberi surat peringatan satu ataupun dua, juga tidak ada catatan hukum," kata Fahri dalam jumpa pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/4).
Dia membandingkan perbuatannya dengan salah satu kader yang tertangkap tengah 'menonton' ketika sidang paripurna dan beberapa kader yang masuk bui namun juga tak dipecat. Dia balik menuding fraksi PKS yang tak pernah mengevaluasi kinerjanya meski dirinya selalu hadir dalam rapat. Dia bahkan mengatakan Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf Aljufrie menyebutnya sebagai kader terbaik PKS.
(bag)