Menpora Tidak Mau Terganggu Isu Perombakan Kabinet

Diemas | CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2016 15:00 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menegaskan dirinya hanya ingin fokus bekerja melaksanakan visi dan misi Presiden.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi saat berkunjung ke Hambalang, Selasa (15/3). (CNN Indonesia/Martinus Adinata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menegaskan dirinya tidak mau terganggu dengan isu perombakan kabinet yang akhir-akhir ini mencuat. Hal tersebut disampaikannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (7/4).

"Kami ini pembantu presiden yang melaksanakan visi dan misi presiden. Presiden akan menilai, apakah para pembantunya layak atau tidak untuk terus membantu presiden," kata Imam.

Imam mengatakan, saat ini dirinya hanya ingin fokus untuk terus bekerja. Ia berkata, usai menyaksikan pertandingan final Piala Bhayangkara, Minggu (3/4) lalu, Presiden Jokowi memberinya sejumlah arahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya akan terus kerja," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang mengatakan tidak mau memusingkan urusan rombak kabinet. "Saya tidak pernah memikirkan reshuffle. Itu sepenuhnya kewenangan Presiden."

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat meminta kepada jajaran menteri di Kabinet Kerja untuk tidak terpengaruh wacana perombakan kabinet. Jokowi pun menegaskan, tidak ada yang dapat mendiktenya soal reshuffle kabinet.

"Semuanya fokus kerja dulu. Tidak usah ada yang dorong-dorong," kata Jokowi di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jokowi mengatakan pemerintah tidak perlu didikte soal reshuffle. Meski demikian, Jokowi menegaskan dirinya tidak akan ragu untuk mencopot para menteri yang kinerjanya buruk.

Adapun, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah hanya tinggal menunggu hari untuk mengumumkan bongkar pasang kabinet jilid II.

"Selalu dievaluasi tinggal hari baik dalam mengumumkan," kata JK kepada media di Washington, Amerika Serikat.

Lebih jauh, JK menjelaskan rombak kabinet akan dilakukan berdasarkan kinerja dan bukan motif yang lain. Hal ini berarti mereka yang tidak berhasil mengimplementasikan visi misi Jokowi ke dalam program pemerintahan. (utd/utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER