Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Pleno Panitia Pengarah atau Steering Committe (SC) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, menaksir biaya penyelenggaraan Munaslub pada 25-27 Mei di Bali sebesar Rp85 miliar.
Ketua Panitia Pengarah Munaslub Golkar Nurdin Halid mengatakan, angka tersebut merupakan hasil rumusan yang dihitung berdasarkan asumsi pembiayaan transportasi, akomodasi hingga uang saku peserta dari Dewan Pimpinan Daerah tingkat I dan II.
"Kurang lebih Rp85 miliar. Itu asumsi seluruh biaya, yang harus diterapkan," kata Nurdin usai rapat di Kantor DPP Golkar, Rabu malam (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin menjelaskan, uang saku mendapat alokasi terbesar dalam biaya Munaslub. Sebab, menurutnya selama ini uang saku selalu menjadi pintu masuk politik uang antara peserta dengan bakal calon.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, DPD I akan mendapat uang saku sebesar Rp100 juta. Nilai tersebut, kata dia, untuk membiayai delegasi tujuh orang peserta dan 10-20 orang peninjau.
Sementara DPD II, lanjutnya, akan mendapat jatah uang saku sebanyak Rp25 juta untuk lima orang delegasi peserta.
Nurdin mengatakan, uang tersebut nantinya digunakan untuk biaya keberangkatan peserta. Dia menambahkan, taksiran biaya Rp85 miliar untuk estimasi penyelenggaraan Munaslub dengan enam samlai sembilan bakal calon ketua umum.
"Tapi itu hanya ancar-ancar ya. Nanti tergantung DPP yang memutuskan. Filosofinya untuk menangkal politik uang," ucap Nurdin.
Biaya penyelenggaraan Munaslub sebelumnya pernah disampaikan Anggota Panitia Pengarah Andi Sinulingga. Dia memperkirakan Munaslub akan menelan biaya Rp70 miliar untuk mencakup seluruh acara selama lima hari.
"Kisarannya di Rp60-70 miliar," ujar Andi Sinulingga saat dihubungi, Kamis (14/4).
(abm)