Akbar Tanjung Soroti Wacana Penarikan Dana Kontribusi Munas

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2016 07:40 WIB
Menurut Akbar Tanjung, Partai Golkar sebelumnya tak pernah memberlakukan penarikan dana kontribusi dari calon ketua umum di gelaran Munas.
Elite Golkar Akbar Tanjung menyoroti wacana penarikan dana kontribusi dari calon ketua umum dalam gelaran munas. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya Akbar Tandjung menyatakan pada masa lalu partainya tak pernah menarik kontribusi uang dari para calon ketua umum. Menurutnya gelaran musyawarah nasional terdahulu bukan dibiayai oleh para calon ketua umum.

"Sepengetahuan saya tak pernah (ada kontribusi), apalagi pada mada Orde Baru," kata Akbar saat ditemui di kawasan Pancoran kemarin malam.

Saat itu, kata Akbar, panitia penyelenggara Munas lebih memilih mencari cara lain agar bisa mendapatkan dana untuk gelaran Munas. Salah satunya adalah mencari donatur yang siap merogoh kocek untuk membiayai semuanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami putar otak dengan mencari orang yang bersimpati pada Golkar dan mau membantu mengatasi kesulitan," kata dia.

Meskipun tak mau merinci lebih dalam siapa orang-orang yang dimaksud tersebut, Akbar menegaskan bahwa dengan cara seperti itu Partai Golkar tidak mengalami kendala berarti dan gelaran munas bisa berjalan dengan lancar.

Akbar menjelaskan kontribusi yang dibebankan pada para calon ketua umum Partai Golkar bisa menjadi pedang bermata dua di lain hari. Nominal kontribusi yang disebut mencapai miliaran rupiah bisa memunculkan respons negatif dari masyarakat.

Salah satu contoh yang dijelaskan Akbar adalah soal dari mana sang caketum mendapatkan dana tersebut. Kalau dia membayar kontribusi senilai Rp10 miliar, kata Akbar,  masyarakat pasti akan mempertanyakan asal uang itu.

"Pada hari pelaksanaan nanti akan dipertanyakan dari mana uang miliaran tersebut," ujarnya.

Oleh sebab itulah Akbar mengaku tak setuju dengan rencana penarikan kontribusi bagi para caketum Partai Golkar. Menurutnya jika memang partai kesulitan uang lebih baik persoalan tersebut dibuka ke depan umum dan tidak ditutup-tutupi.

"Jadi tak perlu harus calon ketua umum yang menyumbang, apalagi sampai miliaran," kata Akbar.

Sebelumnya Ketua Panitia Penyelenggara Munaslub Partai Golkar Theo L. Sambuaga menjelaskan rencana penarikan kontribusi bagi caketum belum tentu dilaksanakan karena harus menunggu keputusan di rapat pleno DPP Partai Golkar.

Theo mengungkapkan usulan nominal tersebut muncul karena gelaran Munaslub membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itulah caketum dimintai kontribusi untuk menutup kebutuhan uang tersebut.

Hanya saja, Theo menegaskan bahwa kontribusi tersebut bukan hanya dibebankan pada caketum melainkan kepada seluruh kader Partai Golkar.

Terkait dengan nominal yang mencapai Rp 10 miliar, Theo menjelaskan kontribusi dari para calon ketua umum harus disamakan agar tidak ada kesenjangan. Namun Theo meluruskan bahwa angka itu masih bisa berubah bergantung hasil rapat pleno.

Saat nominal untuk caketum disamakan, kontribusi dari para kader tidak bisa disamakan. Theo mengatakan bahwa kemampuan tiap kader berbeda maka untuk kader tak disamaratakan. (gil)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER