Timses: Tommy Soeharto akan Selamatkan Golkar Warisan Ayahnya

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 07:55 WIB
Mantan Ketua Tim Sukses Tommy di Munas Golkar Riau mengatakan putra bungsu Soeharto itu siap aktif kembali di Golkar untuk 'merebut' partai warisan sang ayah.
Tommy Soeharto berpidato saat maju sebagai calon Ketua Umum Golkar pada Munas Riau, 10 September 2009. (AFP/Adek Berry)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, sang putra bungsu mendiang Presiden Soeharto, kembali aktif berkiprah di Golkar. Tak hanya bertemu Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie alias Ical, dia juga bertemu dengan seluruh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah I Golkar tingkat provinsi se-Indonesia. (Baca Elza Syarief: Tommy Soeharto Bisa Pimpin Golkar, Sudah Bertemu DPD I)

Menurut sejumlah orang dekatnya, Tommy ingin menyelamatkan Partai Golkar yang kini terbelah antara kubu Ical dan Agung Laksono. "Kecintaan Mas Tommy kepada Golkar besar sekali. Mas Tommy melihat Golkar sebagai warisan bapaknya," kata Justiani, mantan Ketua Tim Sukses Tommy di Musyawarah Nasional Golkar Riau tahun 2009, kepada CNN Indonesia, Rabu (22/4).

Pada Munas Riau 2009 itu, Tommy sempat mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Golkar. Maka Tommy sesungguhnya sudah sejak lama berminat untuk berkiprah aktif di dunia politik lewat Golkar. "Tommy punya keterikatan kuat dengan Golkar," ujar Justiani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Munas Riau, menurut Justiani, banyak permintaan dari pengurus Golkar daerah agar Tommy maju menjadi ketua umum. Tommy pun bersedia mencalonkan diri meski peluang dia untuk menang sebetulnya kecil jika menilik hitung-hitungan di atas kertas.

Menjelang Munas Riau 2009, Tommy baru sekitar sebulan bebas dari Nusakambangan setelah dipidana atas kasus hukum yang sempat menjeratnya. Oleh sebab itu, ujar Justiani, hampir tak mungkin Tommy memenangi pertarungan memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar dengan persiapan semepet itu.

"Tapi Mas Tommy memutuskan untuk maju," kata Justiani yang juga istri Mayjen Purnawirawan Saurip Kadi.

Setelah beberapa kali pertemuan informal, digelarlah rapat resmi untuk membahas persiapan Tommy maju sebagai calon Ketua Umum Golkar. Saat itulah Justiani ditunjuk menjadi Ketua Tim Sukses Tommy. “Saya agak lupa apakah pertemuan itu dilakukan di rumah Mas Tommy di Cendana atau di kantornya, Gedung Granadi, Kuningan,” kata Justiani.

Apapun, tim sukses Tommy cukup realistis. Mereka sadar sulit untuk menghimpun dukungan memadai bagi Tommy dalam waktu sesingkat itu. Salah satu cara penggalangan dukungan yang masuk akal menurut tim ialah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

“Waktu itu kami memutuskan untuk menggunakan SMS blast. Waktu itu SMS blast belum terlalu dikenal seperti sekarang. Kebetulan juga saya cukup paham IT,” kata Justiani.

Sayangnya itu tak cukup untuk membuat Tommy merebut partai 'warisan' sang ayah. Meski gagal menjadi ketua umum, ujar Justiani, Tommy Soeharto tak berpaling dari Golkar. Ia bertahan sebagai kader partai beringin.

Saat ini melihat kondisi Golkar yang dilanda perseteruan tak berujung, kata Justiani, Tommy terpanggil kembali untuk menyelamatkan Golkar warisan ayahnya. Itulah yang membuat Tommy menggelar pertemuan-pertemuan dengan para elite Golkar Tommy juga sepakat Golkar perlu menggelar Munas Luar Biasa. (Baca Akbar Tandjung: Tommy Soeharto Dukung Munas Luar Biasa Golkar)

“Mas Tommy siap menyelamatkan Golkar. Sekarang ini, sama seperti menjelang Munas Riau dulu, banyak yang meminta lewat saya agar Mas Tommy masuk kembali ke Golkar. Saya yakin Mas Tommy akan masuk. Mas Tommy tidak rela kalau Golkar itu diobok-obok,” ujar Justiani.

Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Munas Bali, Akbar Tandjung, menyatakan hal nyaris serupa. Menurut dia, Tommy ingin kedua kubu bertikai di Golkar mencapai win-win solution agar konflik di Golkar berakhir. (Baca: Cerita Akbar Tandjung soal Pertemuan Tommy Soeharto dan Ical) (hel/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER