Agung Laksono Minta Munaslub Golkar Segera Digelar

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2016 22:06 WIB
Jika Musyawarah Luar Biasa Golkar batal dilaksanakan, Agung menilai ada pengingkaran komitmen dan kesepakatan dari islah yang telah dibuat.
Jika Musyawarah Luar Biasa Golkar batal dilaksanakan, Agung Laksono (kiri) menilai adanya pengingkaran komitmen dan kesepakatan dari islah yang telah dibuat. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Agung Laksono meminta Partai Golkar segera menggelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub). Hal itu menyusul Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang baru saja mengesahkan komposisi dan pengurus DPP Golkar masa bakti 2014-2019.

"Dengan SK itu Golkar punya dasar hukum untuk Munaslub. Jadi Munaslub bisa lebih cepat dilaksanakan," kata Agung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/4).

Komposisi yang disahkan Menkumham itu merupakan hasil dari Kepengurusan Bali pimpinan Aburizal Bakrie yang sudah direkonsiliasi dengan kepengurusan Munas Ancol pimpinan Agung. Agung sendiri dalam kepengurusan tersebut ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyatakan menyambut baik pengesahan SK rekonsiliasi yang menurutnya telah sesuai dengan semangat islah Golkar. Agung juga menilai, konflik dualisme selama lebih dari setahun merupakan waktu yang cukup lama terbuang bagi Golkar.

Mantan Ketua DPR itu yakin, semua pihak dapat menerima kepengurusan Golkar yang baru dan segera menggelar Munaslub. Dia pun menilai, sangat tidak dibenarkan jika Munsalub batal dilaksanakan.

"Itu berarti mengingkari komitmen, kesepakatan dan semangat islah," ujarnya.

Senada dengan Agung, Ketua Organizing Committee Munaslub Partai Golkar, Zainudin Amali mengatakan telah berkomitmen untuk segera melaksanakan Munaslub. Menurutnya, Munaslub merupakan satu-satunya solusi islah Golkar.

"Pelaksanaan Munsalub adalah kesadaran dari kedua kubu," kata Amali.

Menteri Yasonna, usai mengesahkan SK rekonsiliasi, juga sempat mengatakan harapannya yang menginginkan islah partai beringin dapat terus berlanjut secara utuh.

Alasannya, banyak isu politik yang harus dibahas dalam waktu dekat termasuk Undang-Undang Pemilu untuk menyongsong pemilu presiden serentak dan pemilu legislatif.

"Mungkin juga revisi UU Parpol. Melihat dinamika yang ada bisa saja terjadi. Ya misalnya mengenai KPU, mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kalau sekarang tidak mengkonsolidasi diri, berarti tidak ikut serta dalam hal penting dalam kegiatan kenegaraan," kata Yasonna.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER