Kembali Jadi Menteri, Sri Mulyani Dinilai Tepati Janji

Megiza | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2016 13:09 WIB
Meski Sri Mulyani dinilai sosok wanita kuat, namun sembilan orang perempuan yang duduk di kursi Menteri Kabinet Kerja saat ini masih dianggap kurang.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan pengganti Bambang Brojonegoro. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pakar ilmu politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menilai, kembalinya Sri Mulyani Indrawati dalam jajaran Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo sebagai cara Sri Mulyani menepati janji.

Dia menilai, wanita yang pernah duduk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menunjukkan ekspresi kecintaan sebagai warga negara Indonesia dengan menerima ajakan bergabung kembali dari Jokowi.

"Ibu Sri menepati janjinya, dia pernah bilang 'Saya akan kembali'. Artinya, dia tidak jera meskipun di akhir masa dia di kementerian terdahulu dia sempat menangis sebelum ke Amerika Serikat. Ini ekspresi dari kecintaan warga negara kepada negaranya. Dia tidak kapok, terlepas dari kemungkinan muatan-muatan politik," kata Siti saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (27/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa mengurangi penilaian terhadap delapan perempuan lainnya di jajaran menteri, Siti menilai, kembalinya Ani, sapaan Sri Mulyani, merupakan sebuah sikap Jokowi yang harus diapresiasi.

"Sri Mulyani tentunya dipilih bukan karena dia perempuan. Tapi dia kompeten, diakui internasional dan nasional. Namun, dengan tidak menggeser satu perempuan yang sudah ada di kabinet, ini sudah menjadi bentuk apresiasi presiden terhadap kaum perempuan," ujarnya.

Jelang dua tahun kepemimpinannya, Siti menilai, dari delapan wanita yang duduk di jajaran kursi Kabinet Kerja Jilid II, terbilang masing-masing menunjukkan keberhasilan yang berbeda.

"Ibu Susi, Ibu Retno, Ibu Khofifah melakukan banyak inovasi. Ibu Nurbaya memang tidak banyak bicara, karena dia membenahi nomenklatur kementerian lingkungan yang disatukan dengan kehutanan," ujar Siti.

Di tempat lain, sosok Ani yang duduk lagi sebagai Menteri dinilai sebagai cermin yang kian menunjukkan keberadaan kaum perempuan di jajaran Kabinet Kerja.

Aktivis wanita dari Jurnal Perempuan, Gadis Arivia, menyebut sosok Ani menjadi reprsentasi pentingnya peranan perempuan di pemerintahan.

"Perkembangan di Amerika Serikat dengan sosok perempuan yang bersaing sebagai presiden itu terus menjalar dan membuktikan bahwa peranan perempuan semakin penting. Sosok Ibu Sri Mulyani adalah figur perempuan yang sangat inspiring, mampu menunjukan profesionalitas dan dedikasi. Bahkan, beliau mempunyai sosok sebagai kepala negara juga," kata Gadis, saat dihubungi.

Masuknya Ani dalam Kabinet Kerja membuat jumlah kursi kementerian yang ditempati oleh perempuan menjadi sembilan kursi. Meski begitu, Gadis menilai keberadaan perempuan dalam kementerian masih dianggap kurang.

"Untuk populasi yang lebih dari 200 jutaan, sembilan perempuan itu sangat belum cukup. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saja bisa menyebut bahwa setengah kabinetnya harus perempuan, karena dia menilai perempuan bisa memajukan dunia. Harusnya, sosok perempuan di kabinet juga bisa diisi dengan jumlah 50 persen karena banyak masalah perempuan yang tidak sejahtera," ujarnya.

Dia juga menilai, figur perempuan menjadi penting karena permasalahan negara yang berkaitan dengan kemiskinan, ketertinggalan ekonomi serta masalah angka kematian ibu dan anak, berkaitan besar dengan peran perempuan.

"Semakin banyak perempuan di dalam kabinet, dunia akan semakin lebih baik. Semua problem yang ada di Indonesia ini kalau tidak melibatkan lebih banyak perempuan maka tidak akan ada perubahan," katanya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER