Jakarta, CNN Indonesia -- Tri Rismaharini masih berpeluang maju dalam Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 mendatang. Hal itu diyakini oleh Gerak Indonesia, sebuah wadah organisasi relawan Tri Rismaharini dari 267 kelurahan di DKI Jakarta.
Sabtu siang (20/8) tadi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, seluruh organisasi relawan itu membulatkan tekad untuk tetap memperjuangkan Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Menindaklanjuti deklarasi itu, Gerak Indonesia mendesak PDI Perjuangan untuk tidak memilih calon petahana Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Gerak Indonesia Emi Sulyuwati menilai Risma sebagai sosok pemimpin yang dibutuhkan warga ibu kota. Karakternya yang tegas namun mau membuka ruang dialog dipercaya bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan di Jakarta.
"Kami minta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk memberikan rekomendasi pencalonan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 kepada Tri Rismaharini," kata Emi kepada CNNIndonesia.com.
Gerak Indonesia juga akan memperluas basis-basis relawan hingga ke tingkat RT?RT di 267 kelurahan se-DKI Jakarta. Saat ini, organisasi yang tergabung dalam Gerak Indonesia antara lain berasal dari Kelurahan Duri Kepa (Jakarta Barat), Rawa Bunga (Jakarta Timur), Cilandak (Jakarta Selatan), Pademangan (Jakarta Utara), dan Kelurahan Gambir Jakarta Pusat.
Menyikapi peluang Risma, Emi yakin PDI Perjuangan akan memilih Risma dibanding Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. "Risma itu ibarat anak, sedangkan Ahok adalah orang lain. Orang dari luar partai. Orang tua pasti akan mendukung anak kandungnya daripada mendukung orang lain," ujar Emi.
"Kami tidak memungkiri kedekatan Ahok dengan PDI Perjuangan. Tetapi kami juga melihat ada banyak anggota DPP yang mendukung Risma. Jadi, selama belum ada keputusan resmi dari PDIP, kami tetap memperjuangkan Risma," Presidium Gerak Indonesia Yohanes Indra menambahkan.