Jakarta, CNN Indonesia -- Dualisme kepemimpinan yang saat ini masih dihadapi Partai Persatuan Pembangunan membuat keputusan politik terkait pilkada 2017 menjadi sedikit terganggu. Namun begitu PPP kubu Djan Faridz meyakini bahwa apa yang dipikirkan kubunya akan sama dengan yang ada di otak kubu Romahurmuziy.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana mengatakan pengalaman di pilkada serentak 2015 menjadi alasan kenapa pihaknya yakin dua kubu PPP akan satu suara di pilkada 2017 yang salah satunya digelar di DKI Jakarta.
"Kami punya pengalaman di pilkada serentak yang lalu, Insya Allah sekarang pun akan satu suara," kata Lunggana saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, Rabu (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Haji Lulung tersebut menceritakan pada pilkada 2015 yang lalu kubu Djan Faridz dan kubu Romy sama-sama menandatangani surat pencalonan dari sosok yang diusung sebagai calon kepala daerah.
Dari kejadian tersebut, dia pun meyakini pada Pilkada 2017 mendatang kedua kubu akan melakukan hal yang sama.
Meskipun saat ini masih berseteru di pengadilan, Lulung berujar bahwa konsolidasi dan komunikasi antara dua kubu masih terus terlaksana. Keinginan keduanya untuk membesarkan nama PPP menjadi dasar komunikasi terus dilakukan.
Terkait dengan nama calon yang kemungkinan akan diusung PPP, Lulung mengklaim bahwa kubu Djan Faridz memilih namanya sebagai bakal calon kepala daerah untuk wilayah DKI Jakarta.
Dia mengaku akan terus berkonsolidasi dengan konstituen agar dirinya mendapatkan dukungan untuk bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta.
"Keputusan DPP adalah Pak Djan mencalonkan Lulung, kami akan terus konsolidasi," ujar dia.
(obs)