Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menampik tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahwa organisasi tersebut melakukan kegiatan politik lantaran kerap mendorong sejumlah tokoh asli Jakarta untuk menjadi calon gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta. Tudingan tersebut kemudian menjadi dasar bagi Ahok untuk menghentikan dana hibah kepada Bamus Betawi.
Soal wacana 'Gubernur asli Betawi,' Ketua Bamus Betawi Zainudin tak menampik bahwa pihaknya mendorong beberapa tokoh Betawi yang dianggap cocok menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta.
Nama-nama tersebut adalah Abraham 'Lulung' Lunggana, Nachrowi Ramli, Saefullah, dan Sylviana Murni. Ketiga nama itu juga mendapat perhatian dari tiga partai politik yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKB.
Namun, Zainudin menolak jika hal itu disebut sebagai manuver politik Bamus Betawi. "Ada salah paham dengan Gubernur. Saya kira bukan main politik, tapi kita tawarkan orang-orang Betawi, kita sudah putuskan, ini silakan dipakai. Kalau tidak ya tidak apa-apa," ujar Zainudin kepada wartawan, Selasa (6/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Partai yang merespons mengajak nama-nama itu di
fit and proper test. Sampai sekarang baru dua yang diuji, Saefullah dan Sylviana," katanya.
Selain tuduhan berpolitik, Ahok juga menyebut Bamus Betawi kerap menyebar isu seputar Suku, Agama, Ras, Antar Golongan (SARA), seperti pada perayaan Lebaran Betawi tahun ini.
Saat itu, kata Ahok, Bamus Betawi mengeluarkan pernyataan agar gubernur ibu kota ke depannya harus berasal dari Betawi. "Begitu anda menyatakan 'putra Betawi harus jadi (gubernur), harus rebut, jangan diinjak dari asing macam-macam' disebarkan itu sudah tidak betul," katanya.
Zainudin mengatakan selama ini Bamus Betawi dalam menjalankan program memelihara kebudayaan masyarakat asli ibu kota, tak pernah menggunakan isu SARA.
"Kami tidak pernah menggunakan isu SARA. Kami ini lembaga masyarakat adat yang menjaga betul kultur Betawi, dan ini harus dihargai," ujarnya.
Ahok memang tidak terlihat hadir pada perayaan Lebaran Betawi tahun ini. Kehadirannya diwakilkan oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Padahal, di Lebaran Betawi tahun-tahun sebelumnya Ahok selalu hadir pada acara pembukaan.
(wis/obs)