Tak Dukung Ahok, PPP Kubu Djan Siapkan Sanksi untuk Lulung

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 12:53 WIB
Lulung diketahui bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Minggu malam (16/10) untuk menyampaikan dukungan kepada Agus-Sylvi.
Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana terancam mendapat sanksi terkait keputusannya mendukung Agus-Sylviana di Pilkada DKI Jakarta 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz menyiapkan sanksi bagi kadernya yang menolak mendukung bakal pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sanksi itu termasuk kepada Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) yang telah menyatakan dukungannya ke pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Kalau misalnya tidak patuh dengan garis partai, ada sanksi dong. Partai kan ada punishment and reward," kata Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Ahmad Dimyati Natakusumah saat dihubungi Senin (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulung diketahui melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas pada Minggu malam (16/10). Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan membenarkan kabar pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Lulung, kata Syarief menyatakan dukungannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Pilkada DKI Jakarta 2017. SBY sempat berterimakasih kepada Lulung dan berharap dukungan itu dapat membawa hal positif dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Yang hadir itu semua. (Lulung) dengan timnya dan konstituennya, yaitu mengatakan mendukung Agus-Sylvi," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta.

Dimyati mengatakan, pertemuan Lulung dengan SBY di Cikeas tanpa sepengetahuan pengurus partai.

Meski demikian, ia tak mempersoalkan pertemuan itu. Menurutnya, silaturahmi sah-sah saja dilakukan sebelum PPP meresmikan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, sore nanti.

Ia menjelaskan, sanksi baru akan berlaku kepada semua kader dan simpatisan ketika PPP resmi mendeklarasikan Ahok-Djarot sekaligus penandatanganan kontrak politik, pada sore nanti.

"Itu sah-sah saja, karena kami belum deklarasi. Setelah deklarasi pada hari ini, dengan sendirinya nanti ada instruksi dari ketua umum. Semua kader simpatisan harus patuh dengan apa yang digariskan ketua umum," ujar Dimyati.

Hingga berita ini ditulis, CNNIndonesia.com belum berhasil menghubungi Lulung untuk memperoleh keterangan lengkapnya.

Lulung sebelumnya telah menegaskan tak bakal mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Keputusan Lulung mendukung Agus-Sylvi, didasari latar belakangnya yang merupakan anak tentara dan orang asli Betawi.

"Secara pribadi, saya dukung (Agus-Sylvi). Saya anak tentara dan saya anak Betawi, jelas garisnya. Sudah jelas, saya pribadi tidak akan (mendukung Ahok)," ucap Lulung pekan lalu.
(wis/rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER