Jakarta, CNN Indonesia -- Peserta demonstrasi menentang calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus berteriak menyuarakan tuntutan mereka.
"Tangkap Ahok, tangkap Ahok," kata para demonstran di Jalan Medan Merdeka, sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/11).
Di tengah hiruk-pikuk itu, personel kepolisian berusaha meredam emosi pengunjuk rasa dengan membacakan syair keagamaan.
Para polisi itu berdiri di balik pagar kawat. Mereka melantunkan
Asmaul Husna atau 99 nama Allah yang indah dan baik.
Massa yang berada di dekat dengan pelantun
Asmaul Husna terlihat lebih tenang dibandingkan dengan peserta aksi demonstrasi yang berjarak jauh dari pagar kawat. Di antaranya pengunjuk rasa itu bahkan turut melantunkan Asmaul Husna.
Polda Metro Jaya memang menyiapkan satu kompi pelantun
Asmaul Husna. Polisi Wanita berhijab juga ditugaskan di barisan depan penghadang masaa.
Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Verdianto menyebut pembentukan kompo khusus itu merupakan upaya persuasif kepada para pengunjuk rasa. Menurutnya, polisi ingin mengamankan aksi unjuk rasa secara humanis.
"Itu cara-cara humanis. Kami mengedepankan upaya persuasif untuk mengawal dan mengamankan demo nanti," kata Verdianto saat dihubungi, Rabu lalu.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan selain mengenakan sorban dan peci putih, polisi tersebut nantinya juga akan melafalkan nama-nama dan sifat baik Allah saat demo berlangsung.
"Kalau massa mulai anarkistis, kami bacakan
Asmaul Husna," tutur Awi.
(abm/obs)