Aparat Tindak 'Serangan Fajar' Pilkada di Sejumlah Daerah

CNN Indonesia
Rabu, 15 Feb 2017 15:32 WIB
Dugaan praktik politik uang terjadi di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada. Beberapa terduga pelaku telah diamankan aparat.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah dugaan kecurangan praktik politik uang menjelang pemilihan terjadi di beberapa daerah. Aksi 'serangan fajar' itu berhasil ditindak aparat dan Badan Pengawas Pemilu setempat.

Seorang pelaku intimidasi menjelang pemungutan suara tertangkap oleh tim operasi tangkap tangan tim gabungan Panitia Pengawas Kecamatan Siak Hulu dan intel Kepolisian Resor Kampar, Provinsi Riau.

Pelaku diamankan setelah panitia pengawas tingkat kecamatan mendapatkan barang bukti berupa lembaran uang yang dibagikan pelaku dalam serangan fajar. Pengamanan pelaku dibantu oleh Unit Intel Polres Kampar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang sedang tahap pemeriksaan di panwascam setempat," kata Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata, di Siak Hulu, seperti diberitakan Antara.

Edy mengatakan barang bukti yang diamankan berupa uang berupa lembaran Rp100 ribu, dan yang menerima adalah seorang ibu dari salah satu oknum tim sukses.

Panwascam Siak Hulu menduga pelanggaran politik uang itu dilakukan oleh tim sukses pasangan calon nomor urut 5 Rahmat Jevary Juniardo-Khairuddin Siregar. Tempat kejadian di RT03 RW04 Perumahan Putra Kubang, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.
Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Tengah sementara itu menemukan dugaan praktik politik uang jelang pemungutan suara pemilihan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Komisioner Bawaslu Kalimantan Tengah Lery Bungas mengatakan peristiwa itu terjadi di TPS yang ada di Lapas Pangkalan Bun. Terduga pelaku kini telah diserahkan ke sentra penegakan hukum terpadu.

"Pelaku tidak mengakui perbuatannya, namun tetap harus dikembangkan karena informasi maupun laporan yang diterima Panitia Pengawas Pemilu Kobar telah terjadi politik uang," kata Lery.

Lery membenarkan politik uang itu diduga dilakukan seorang pelaku dari tim sukses pasangan calon tertentu di wilayah perkotaan Pangkalan Bun. Pihak mana saja yang menerima dan berapa besarannya masih dalam proses pengembangan aparat.
Di tempat terpisah, calon Gubernur Banten Rano Karno menyoroti indikasi kecurangan menjelang pencoblosan dan meminta kepada penegak hukum agar memproses pelaku sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

"Terkait adanya indikasi kecurangan jelang pencoblosan, saya harap agar proses hukum bisa ditegakkan secara adil," kata Rano Karno di rumah pemenangan, Perumahan Modernland Tangerang.

Rano mengatakan, indikasi kecurangan yang ditemukan adalah sejumlah bungkusan berisi mie instan yang siap didistribusikan dan juga politik uang di beberapa wilayah.
Rano berharap proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten berjalan dengan lancar.

Atas temuan tersebut, pihak Rano berharap pelaku dapat diproses aparat agar Pilkada Banten bisa berjalan jujur dan adil. "Kaitan kecurangan, intinya harus dilaporkan," kata Rano.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER