Yorrys Anggap Lucu Desakan Pemecatannya dari Golkar

CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2017 01:05 WIB
Yorrys Raweyai menganggap desakan agar Dewan Pengurus Pusat Golkar memecatnya hanya sebuah lelucon karena dilontarkan oleh orang yang tak memiliki kewenangan
Yorrys Raweyai (kiri) menyebut kelompok yang mendesak dirinya dipecat tak memiliki kewenangan apapun di Partai Golkar. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Desakan sejumlah politisi Golkar yang meminta DPP memecat Yorrys Raweyai dari jabatan Ketua Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar hanyalah sebuah lelucon. Alasannya, menurut Yorrys, desakan itu dilontarkan oleh orang-orang yang tidak berada dalam struktur kepengurusan Partai Golkar.

"Tidak punya kewenangan. Mereka ini siapa? Anggap lucu-lucu saja," kata Yorrys di Tangerang Selatan, Kamis (27/4).
Pemecatan pertama kali disampaikan Ketua Harian SOKSI Erwin Ricardo Sillahi dan Ketua Bappilu Wilayah Timur Golkar Aziz Samuel. Mereka meminta agar partai berkonsolidasi dan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada Yorrys.

Permintaan pemmecatan itu didasari oleh pernyataan Yorrys yang menyebutkan Ketua Umum Golkar Setya Novanto hampir menjadi tersangka perkara dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setya Novanto telah diperiksa KPK sebagai saksi korupsi e-KTP. Bahkan, Ketua DPR itu telah dicekal ke luar negeri.

Yorrys mengatakan, partai memiliki mekanisme untuk memecat seseorang dari jabatan kepengurusan partai yang diatur dalam AD/ART Partai Golkar.

Lagiupula, kata dia, tidak ada yang salah dari pernyataannya mengenai status Setya. Pernyataan itu, menurutnya berdasarkan pengamatannya selama KPK mengusut perkara korupsi e-KTP. 

"Kalau ada institusi meminta Kemenkumham mencekal apa pernah membatalkan? Tidak pernah," ujarnya.
Sejak dibentuk 15 tahun lalu, menurut Yorrys, KPK tidak pernah mengeluarkan SP3 terhadap kasus yang disidik. Lembaga antirasuah ini juga tidak pernah mencabut status tersangka yang telah ditetapkan.

Yorrys juga menyebutkan, kondisi persidangan saat Setya memberikan keterangan sebagai saksi sudah sangat transparan. Saat itu, Setnov membantah bertemu kedua terdakwa, Irman dan Sugiharto, untuk membahas proyek.

Mantan Ketua Fraksi Golkar itu juga membantah memberikan pesan kepada bekas Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni untuk meminta Irman agar berpura-pura tidak mengenalnya.

Setya bahkan mengaku tidak mengenal Diah dan tidak pernah bertemu sekali pun dengan Diah. Namun, keterangan itu disangkal kedua terdakwa. Keduanya menyatakan dan saling menguatkan mengenai pertemuan bersama Setya dan pemberian pesan kepada Diah.

"Apa dengan begini kami mau pertahankan ini sehingga berimplikasi pada elektabilitas 2019. Kami harus selamatkan Golkar," Yorrys.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER