Internet Explorer: Perkara Tampilan, Kecepatan, dan Trend

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2014 11:28 WIB
Pengguna internet pastinya sudah akrab dengan Internet Explorer (IE), browser buatan Microsoft yang kabarnya akan segera pensiun.
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagaian masyarakat Indonesia, salah satu perkembangan teknologi yang dapat dirasakan jelas adalah pilihan web browser yang semakin beragam.

Salah satunya adalah Internet Explorer (IE) yang sudah hadir sejak tahun 1995. Lalu disusul dengan web browser lainnya, seperti Opera, Mozilla, dan Chrome. Apakah IE masih menjadi unggulan di mata masyarakat umum?

Warnet bernama Pho-tret di bilangan Gading Serpong, Tangerang Selatan berdiri persis di depan Universitas Multimedia Nusantara. Dinding ruangannya warna putih, Pho-tret memiliki 12 unit komputer. Menurut sang operator, Samuel, pengunjung warnet ini beragam tergantung dari waktunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pagi sekitar jam 8 hingga siang bolong biasa diisi oleh anak-anak, lalu sekitar jam 3 sore hingga malam, pelajar dan mahasiswa ramai berkunjung.

“Disini IE sudah di-hidden karena pelanggan sudah tidak pernah pakai lagi. Mozilla lebih simpel,” tutur Samuel.

“Mozilla bisa mengatur pengaksesan situs, lengkap dengan password sehingga pelanggan lebih tertib dalam menggunakan internet,” tambahnya.

Salah satu pelanggan Pho-tret bernama Tria, seorang mahasiswa UMN usia 21 tahun mengaku sudah tidak pernah menggunakan IE lagi. “IE sekarang sudah kuno, saya lebih senang Google Chrome karena lebih cepat, apalagi untuk streaming YouTube.”

Adapun pendapat dari Gery, seorang wirausaha yang sedang berkunjung ke warnet Multiplus di Ruko Boulevard Gading Serpong, Tangerang Selatan.

“Saya ke warnet kalau lagi ada gangguan internet aja. Kalau browsing lebih sering Google Chrome karena gak lemot, tampilannya bagus, dan gak bikin komputer eror,” ujar pria usia 26 tahun ini.

Saat ditanya mengenai pembuatan ulang IE, Gery berharap browser tersebut bisa mengejar ketinggalannya dari produk kompetitor.

Di lingkungan sekitar Universitas Gunadarma, Depok, ada Warnet Gue. Di dalam warnet ini sangat padat, berisikan 17 unit komputer. Mahasiswa bernama Febri yang sering berkunjung ke Warnet Gue mengaku lebih senang menggunakan Mozilla.

“Mozilla lebih mantep, kalau IE jadul banget, ketinggalan zaman. Jadi bisa dibilang penggunaan Mozilla ini ya tuntutan zaman juga,” ujar Febri. Temannya, Niko, menambahkan, “yang penting ‘kan kecepatannya biar semuanya praktis.”

Mahasiswi bernama Anin juga berpendapat, IE adalah browser kuno.

“Walaupun dulu hanya ada IE, tapi setelah tau ada Mozilla jadi saya pake IE untuk install Mozilla itu,” seru Anin yang sudah menggunakan komputer sejak SD.

“Saya harap bisa jadi lebih menarik kalau IE bisa dibikin ulang dan upgrade kecepatan supaya bisa digunakan juga di handphone,” jawabnya saat ditanya soal pembuatan ulang IE.

Lain cerita dengan Aldo, mahasiswa Universitas Indonesia yang mengaku masih menggunakan IE. Chrome dan Mozilla memang menarik, tapi secara umum ia merasa fungsinya sama dengan browser lainnya.

Wanita bernama Win, terakhir menggunakan IE sekitar tahun 2010. Ia jatuh hati terhadap Google Chrome karena menu dan tampilan yang membuatnya mudah digunakan.

Tak jauh dari Warnet Gue, ada Warnet Redz yang berlantai tiga dan suasananya di dalamnya terbilang redup. Dua orang operator, Daniel dan Mbong menuturkan hal lain tentang IE.

Daniel mengaku masih tergantung dengan IE. Karena hingga saat ini hanya browser tersebut yang bisa dipalai untuk mengakses nilai dari kampus Gunadarma.

“Cuma bisa pakai IE, jadi IE masih berguna banget untuk mahasiswa di sini.” katanya.

Rekannya, Mbong, juga mengaku masih menggunakan IE. bahkan ia berharap browser tersebut bisa berbenah agar semakin nyaman dipakai.

“Saya dukung kalau memang mau di-upgrade, terlebih kecepatannya, tapi semoga namanya tidak berubah, karena udah bagus banget ‘Internet Explorer’”, tutup Mbong.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER