Berkat Garam, Usia Baterai Bisa Lebih Lama

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2014 15:19 WIB
Para peneliti di Cornell University menemukan bahwa, kandungan garam jika dicampurkan ke dalam baterai lithium dapat memperpanjang usia baterai tersebut.
Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti di Cornell University menemukan bahwa, kandungan garam jika dicampurkan ke dalam baterai lithium dapat memperpanjang usia baterai tersebut.

Hal ini dikarenakan campuran kimia berbasis logam yang ada pada baterai lithium memiliki energi yang lebih ringan, dan garam dapat meningkatkan massa yang ada pada kandungan lithium-sulfur ini sehingga dapat memperpanjang daya tahan baterai.

Ketika baterai dibuat, sangat penting memastikan bahwa anoda yang ada pada baterai berada dalam kondisi yang tenang dan tidak terganggu oleh kandungan lain. Jika anoda ini terganggu dengan kandungan lain, akan menimbulkan sebuah kristal mikroskopis berbahaya yang dikenal sebagai dendrit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dendrit dapat menghasilkan arus pendek pada baterai sehingga dapat menyebabkan suhu baterai menjadi terlalu panas. Jika kondisi suhu baterai ini tidak terkendali dan menjadi sangat panas, maka berbahaya bagi baterai dan penggunanya.

Jika kristal mikroskopis tersebut kemudian mencair, hal ini akan menyebabkan kandungan elektrik pada baterai akan terputus, dan akan mengakibatkan penurunan kinerja baterai.

Menurut para peneliti, dendrit merupakan masalah terbesar yang ada pada baterai baik itu jenis lithium maupun non lithium. Dendrit dapat dikurangi, namun tidak dapat dihilangkan dan dihindari.

Para peneliti di Cornell University yang dipimpin oleh Prof Lynden Archer telah menemukan sebuah metode yang dapat mencegah pertumbuhan kristal berbahaya ini pada baterai. Mereka coba mencampurkan garam halida ke dalam elektrolit dan hasil pencampuran ini menciptakan sebuah lapisan dengan ukuran nano pada anoda baterai lithium.

Lapisan ini mampu mencegah pembentukan dendrit. Menurut para peneliti, lapisan ini juga dapat menghasilkan peningkatan yang besar adalam siklus hidup baterai.

Dikutip dari gizmag, Rabu (20/8), Prof Archer mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut menunjukan jika pertumbuhan dendrit tidak dicegah maka akan mempercepat usia baterai.

“Penambahan zat pada garam halida akan memperpanjang masa hidup sel baterai,” kata Archer.

Para ahli menambahkan bahwa metode ini dapat digunakan pada benda lain yang sejenis dan memiliki kandungan yang sama dengan baterai lithium.

"Dengan pendanaan yang kuat, kami berharap bahwa sistem ini dapat digunakan secara komersial dan untuk manufaktur lain dalam skala yang besar," tambah Archer.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER