Jakarta, CNN Indonesia -- Permukaan Stasiun Luar Angkasa (ISS) kini sudah berpolusi karena banyaknya aktivitas mesin luar angkasa dan kapal pemasok. Namun fenomena lain terjadi di area ISS, yakni penemuan plankton, makhluk hidup yang habitatnya di laut.
Menurut media Rusia Itar-Tass, beberapa organisme dapat hidup di permukaan ISS selama bertahun-tahun karena adanya faktor penerbangan luar angkasa, seperti nolnya gravitasi, kondisi temperatur, dan radiasi kosmik yang keras. Bahkan berdasarkan riset, organisme seperti ini dapat berkembang.
Vladimir Solovyev selaku kepala misi orbit ISS mengakui bahwa fenomena ini terbilang unik. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa munculnya plankton ini tidak ada hubungannya dengan peluncuran Zarya, modul pertama ISS pada 1998 silam di Kosmodrom Baykonur, Kazakhstan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana hewan kecil ini bisa sampai di ketinggian lebih dari 300 KM di atas Bumi?
“Telah ditemukan jejak plankton laut dan partikel mikroskopiknya yang kemungkinan berasal dari arus udara yang naik dari Bumi. Hal ini akan kami teliti lebih lanjut,” ujar Solovyev.
Kabar dari Space.com, juru bicara NASA Dan Huot menuturkan bahwa timnya justru belum menerima laporan resmi dari rekan Roscosmos mengenai penemuan plankton tersebut.