Jakarta, CNN Indonesia --
Perusahaan fesyen tak mau kalah dengan perusahaan teknologi dalam mengembangkan perangkat pintar yang bisa dipakai di tubuh manusia atau populer disebut wearable device.
Merek pakaian terkemuka Ralph Laure tengah mengembangkan baju pintar yang mereka sebut Polo Tech. Perusahaan memanfaatkan momentum turnamen tenis AS Terbuka guna memperkenalkan produknya.
Polo Tech mengusung desain warna hitam dengan bahan licin, lengkap dengan logo khas Polo warna kuning di bagian dada kiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Ralph Lauren, David Lauren menuturkan, “di era modern ini kami sangat bersemangat dalam memelopori industri fesyen dengan teknologi wearable.”
Dalam siaran pers, perusahaan menjelaskan Polo Tech dibekali dengan beragam sensor, termasuk sensor biometrik, accelerometer, gyroscope, dan sensor untuk mendeteksi detak jantung. Semua itu tergabung dalam rajutan yang menjadi inti dari pakaian.
Teknologi dalam Polo Tech bertujuan memonitor tingkat stres, kalori yang terbakar, pernapasan, detak jantung, dan energi yang dikeluarkan.
Dalam membuat Polo Tech, Ralph Lauren bekerjasama dengan perusahaan asal Kanada, OMsignal, untuk urusan membuat sensor dan pemrograman peranti lunak. Data kebugaran dari baju ini akan disimpan dalam “kotak hitam” OMsignal.
“Sudah jelas dari pertemuan kami dengan Ralph Lauren memiliki kejernihan pikiran tentang masa depan teknologi fesyen… untuk membawanya ke dalam kehidupan sehari-hari,” ujar CEO OMsignal Stephane Marceau.
Selama ini, pengembangan baju pintar banyak dilakoni oleh perusahaan teknologi. Produsen prosesor Intel bersama
Berlin Fraunhofer Institute for Reliability and Microintegration mengembangkan konsep jaket pintar untuk pesepeda.
Jaket itu dibekali papan sirkuit yang dibalut kain. Terdapat lampu LED di bagian punggung yang dapat berkedip saat pesepeda melakukan pengeraman.