Migrasi Flexi ke Kartu As, Telkom Siapkan Rp 1,9 Triliun

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2014 09:27 WIB
Telkom menyiapkan biaya untuk sewa menara dan peralihan teknologi dari CDMA ke GSM, mengalihkan spektrum frekuensi, penomoran, serta aset lain.
Jakarta, CNN Indonesia --

Telkom menyiapkan biaya Rp 1,9 triliun untuk melakukan migrasi layanan dan pelanggan Flexi menuju Kartu As. Sumber pendanaannya bukan berasal dari alokasi belanja modal tahun 2014.

Biaya itu bakal digunakan untuk sewa menara dan peralihan teknologi dari CDMA ke GSM, mengalihkan spektrum frekuensi, penomoran, dan aset lain. Nantinya, layanan ini akan diberi nama merek Kartu As Flexi.

Director of Innovation and Strategic Portofolio Telkom, Indra Utoyo, mengatakan, biaya terbesar akan dikeluarkan untuk sewa menara BTS sebesar Rp 1 triliun. Sementara sisanya digunakan untuk sosialisasi dan pemasaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Flexi melayani sekitar 4 juta pelanggan. Dengan ditiadakannya layanan Flexi, Telkom berencana melego 4 ribu BTS mereka.

"Kita ada kontrak dengan penyelenggara menara, nanti akan kita selesaikan urusannya. Nanti itu diselesaikan oleh Mitratel (anak usaha Telkom yang bergerak di bidang infrastruktur menara)," ujar Indra di sela diskusi IndoTelko Forum di Jakarta, Rabu (10/9).

Ia berkata nomor pelanggan Flexi akan mengalami perubahan, namun belum bisa dipastikan pola penomoran tersebut.

Telkom juga akan mengalihkan Frekuensi seluas 5 MHz yang dimiliki Telkom di spektrum 850 MHz ke Telkomsel guna menambah kapasitas layanan Kartu As Flexi.

Namun, peralihan frekuensi Telkom ke Telkomsel ini bisa jadi tak berjalan mulus lantaran keduanya merupakan dua entitas yang berbeda. "Kita tunggu saja nanti aturan dari pemerintah," lanjutnya.

Indra memproyeksi peralihan layanan dan pelanggan ini akan rampung pada akhir 2015.

Peralihan akan menambah jum‎lah pelanggan Kartu As yang saat ini menyumbang kontribusi sekitar 65 juta pelanggan dari total 138 juta pelanggan Telkomsel pada kuartal dua 2014.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER