Badai Matahari Munculkan Fenomena Aurora

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:33 WIB
Fenomena aurora yang disebabkan oleh badai matahari terlihat di pegunungan Cadillac, Taman Nasional Acadia, Amerika Serikat.
Fenomena aurora yang disebabkan oleh badai matahari terlihat dari Pegunungan Cadillac, Taman Nasional Acadia, Amerika Serikat, 12 September 2014
Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena badai matahari terjadi pada Jumat (12/9) pekan lalu dan menghasilkan semburan warna warni berupa aurora di langit.

Warga bernama Youvathana Sok melaporkan melalui CNN iReport, ia melihat semburan dari pegunungan Cadillac, Taman Nasional Acadia, Amerika Serikat.

Para ahli mengatakan telah terjadi kombinasi dua energi pada matahari sehingga menyebabkan letupan. Bahkan mereka memprediksikan dalam waktu dekat ini akan terjadi badai geomagnetik yang kuat, namun lembaga antariksa NASA memastikan bahwa hal ini tidak akan memengaruhi kehidupan di bumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang tidak perlu khawatir mengenai kejadian ini," kata Lika Guhathakurta, ilmuwan NASA dalam bidang Solar Dynamics Observatory.

Beberapa pihak mengkhawatirkan ledakan ini akan memengaruhi sinyal komunikasi pada ponsel, pesawat terbang, dan radio komunikasi lainnya. Namun, NASA telah melakukan pencegahan yaitu dengan menonaktifkan sensor sensitif pada satelit di ruang angkasa.

Para ahli menjelaskan bahwa pada dasarnya matahari adalah sebuah bola gas raksasa dengan 92,1 persen hidrogen dan 7,8 persen helium. Sesekali, bola raksasa ini akan mengeluarkan ledakan gas yang mengandung sifat magnetik yang sangat tinggi yang disebut conoral mass ejection.

Peristiwa ledakan magnetik ini seringkali dikaitkan dengan solar flare, sebuah letupan api yang berasal dari matahari dan menjadi ledakan paling besar di tata surya. Menurut NASA, sepanjang sejarah telah terjadi dua kali ledakan gas magnetik ruang angkasa yang paling besar.

Sebelumnya, badai matahari pernah terjadi pada 13 Maret 1989 dan memberikan dampak cukup mengejutkan bagi kehidupan di bumi. Badai ini memutuskan aliran listrik untuk seluruh provinsi Quebec di Kanada selama 12 jam dan memengaruhi jaringan listrik di Amerika Serikat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER