Jakarta, CNN Indonesia -- Alat pintar pemberi pakan untuk perikanan, berhasil membawa peserta dari Indonesia untuk kompetisi soal inovasi di Jenewa, Swiss.
Alat temuan Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy, alumni Institut Teknologi Bandung, mengawinkan teknologi global dan sensitivitas lokal untuk menciptakan alat pemberi pakan ikan otomatis, terjadwal, dan bisa dipantau secara real-time melalui gadget.
Temuan yang diciptakan oleh startup bernama eFishery itu awalnya diikut sertakan dalam kompetisi Seedstars di Jakarta. Karena dilihat cukup inovatif dan bermanfaat, eFishery kemudian diminta untuk mengikuti kompetisi final di Jenewa, Swiss, pada Februari 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bisnis perikanan di sini adalah industri besar dan eFishery adalah contoh hebat dari ide lokal yang datang dari pasar berkembang seperti Indonesia. Ide ini inovatif dan potensial dikembangkan," kata Julien Berthomier, penyelenggara Seedstars World dan anggota dewan juri Seedstars World Jakarta.
Di Swiss, eFishery untuk berkompetisi dengan Pemenang Regional lain secara global di puncak final Seedstars World, dan berkesempatan memenangkan modal investasi hingga US$ 500 ribu.
"Kami percaya bahwa ide yang unik ini adalah ide yang dibutuhkan untuk sukses—bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Seedstars World," kata Gibran, CEO eFishery, dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia, Selasa (17/9).
Bermarkas di Jenewa, Swiss, dan didirikan oleh Alisee de Tonnac dan Pierre-Alain Masson, kompetisi Seedstars World (SSW) ini didukung oleh venture builder Seedstars SA.
Setelah edisi pertama yang sukses di 20 kota pada 2013, SSW memperluas kompetisinya secara masif ke lebih dari 30 negara.
Acara regional menghadirkan maksimal 20 startup yang harus membuktikan kehebatan mereka dalam sesi pitching selama 6 menit, dan menjawab berbagai pertanyaan dari para ahli yang menjadi juri lokal, juga perwakilan dari Seedstars World.
Kompetisi Seedstars di Jakarta dijamu oleh The Best Western Premier – The Hive Hotel, dan menetapkan 3 startup pemenang di Indonesia dengan eFishery di posisi pertama, KitaBisa—sebuah platform crowdfunding Indonesia di posisi kedua, dan Tinker Games—sebuah startup gaming di posisi ketiga.