Ragam Sumber Pendapatan Line

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 13:29 WIB
Pendapatan Line pada kuartal kedua 2014 tembus Rp 2 triliun. Hal ini bisa terwujud berkat pendapatan yang digali dari berbagai sumber.
Jakarta, CNN Indonesia -- Line, aplikasi pesan instan asal Jepang, memiliki beberapa model bisnis. Mulai dari berjualan stiker, menjajakan akun resmi, dan beberapa fitur lainnya.

Pada kuartal kedua 2014 pendapatan Line secara global mencapai 18,2 milyar yen Jepang, atau sekitar Rp 2 triliun, dengan peningkatan sebesar 146 persen dari tahun sebelumnya dan 25 persen per kuartal.

Menurut Galuh Candrakirana, team leader Marketing Line Indonesia, Line memiliki berbagai sumber pendapatan yang membuatnya tetap tumbuh. Sebut saja Stiker berbayar, uang virtual, dan penjualan akun resmi untuk istansi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendapatan Line didapat dari game sebesar 60 persen, penjualan stiker sebesar 20 persen, dan sumber lain, seperti akun resmi yang bisa mencapai 20 persen juga," jelas Galuh, kepada CNN Indonesia, Selasa (23/9).

Untuk penjualan stiker, komponen ini berkontribusi besar pada total pendapatan karena menjadi penyumbang utama pendapatan. Adanya Line Creators Market, sebuah platform bagi pengguna yang ingin menjual stiker buatan sendiri dirilis pada April 2014 lalu, diminati oleh banyak orang.

"Akhir Agusuts 2014, terjadi lebih dari Rp 139 milyar total penjualan stiker, dengan 10 besar penjualan mencapai Rp 2,5 milyar. Pembuat stiker asal Indonesia berada di top 20 stiker terpopuler di antara 124 negara," ujar Galuh.

Sementara banyaknya brand global dan lokal yang saat ini memiliki akun resmi di Line dipercaya Galuh sebagai bentuk dari pengakuan posisi Line yang semakin diperhitungkan. Keberadaan Line juga menjadi salah satu alat marketing yang mumpuni di Indonesia.

"Ini akan mendorong lebih banyak lagi para mitra potensial untuk bergabung di akun resmi Line," ungkapnya.

Inovasi yang dilakukan oleh Line diakui Galuh berfokus pada hal-hal yang bersifat lokal dan cocok dengan masyarakat Indonesia, seperti donasi stiker Ramadhan & Lebaran, Lucky Price, Lucky Chance, dan meluncurkan stiker-stiker lokal.

"Ke depannya, banyak inisiatif dan aktivitas yang lebih melibatkan para pengguna kami di Indonesia akan digulirkan. Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan jumlah pengguna Line di Indonesia," lanjutnya. "Kami juga sedang memproses peningkatan model bisnis agar transaksi di dalam ekosistem Line dapat dilakukan secara leluasa,"

Hingga Juli 2014 pengguna Line secara global mencapai 490 juta orang. Di Indonesia sendiri pengguna aplikasi pesan instan berada di posisi kedua dengan jumlah 30 juta pengguna.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER