Pesawat Maven Bisa Ungkap Misteri Air di Mars

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 14:25 WIB
Mars pernah terendam air? Salah satu tugas pesawat antariksa Maven adalah mengumpulkan data atas kemungkinan itu.
Pesawat antariksa Maven (NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pesawat antariksa tanpa awak Maven yang telah memasuki orbit planet Mars diharapkan dapat memberikan banyak informasi untuk memecahkan misteri hilangnya air yang pernah merendam planet ini.

Pesawat Maven tidak diluncurkan untuk mendarat di permukaan planet melainkan untuk terbang mengelilinginya.

Sejak 40 tahun lalu, NASA telah mengumpulkan banyak bukti yang menyatakan Mars pernah memiliki kapasitas air yang besar dan mengalir di planet merah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 14 November 1971, Mariner 9 menjadi pesawat antariksa pertama yang mengorbit di planet lain. Selama 349 hari, pesawat itu berhasil mengumpulkan 85 persen foto permukaan planet dan mengungkap saluran berkelok-kelok yang menyerupai sungai kering. Foto foto itu juga menunjukan bahwa udara di planet Mars memiliki suhu yang dingin dan banyak memiliki gurun kering.

Berdasarkan hasil penjelajahan Mariner 9, peneliti memiliki dua prediksi besar mengenai kondisi air di Mars, yaitu air meresap ke dalam tanah di permukaan planet, atau air terdorong oleh tekanan hingga ke ruang angkasa.

Untuk meneliti kemungkinan kedua, yaitu air yang terlempar hingga ke ruang angkasa, maka NASA meluncurkan Maven untuk menyelidikinya.

NASA meluncurkan Maven pada November 2013 dari Cape Canaveral, Florida. Maven—singkatan dari Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission— akan mengelilingi selama setahun ke depan untuk keperluan pengumpulan data para ilmuwan.

Pusat kendali penerbangan Maven yang berada di Colorado akan menghabiskan enam pekan ke depan menyesuaikan ketinggian Maven dan memeriksa instrumen ilmu pengetahuan yang ada di sana, serta mengamati komet yang melesat dengan jarak di relatif dekat.

Lembaga antariksa Eropa (ESA) dan lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), sebelumnya telah melaksanakan misi ke Mars untuk mencari air di Mars. Esa dengan mesin penjelajah Marsi dan NASA dengan Sharad, berhasil menembus hingga lima kilometer tanah Mars. Sayangnya, misi ini tidak menemukan bukti bahwa air meresap ke dalam permukaan tanah.

ESA menemukan bahwa cahaya matahari dapat menembus orbit Mars dan hal ini diproyeksi bisa menjadi faktor yang menghilangkan sebagian besar air di planet ini.

Sebelumnya, NASA telah mengirim kendaraan antariksa Curiosity yang telah berada di Mars selama lebih dari dua tahun. Kendaraan yang disertai dengan kamera ini sempat memotret tanah di Mars yang mirip dengan wilayah gurun di Bumi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER