Korban Kebijakan Tangan Besi Internet Tiongkok

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2014 12:46 WIB
Baru-baru ini pemerintah Tiongkok melakukan pemblokiran terhadap Instagram. Jauh sebelum itu, sudah banyak layanan internet yang bernasib sama.
Ilustras
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru-baru ini pemerintah Tiongkok melakukan pemblokiran terhadap Instagram. Jauh sebelum itu, sudah banyak layanan internet yang bernasib sama.

Tiongkok memang punya kebijakan unik soal penyelenggaraan layanan internet di sana. Total hingga kini ada sekitar 2.700 website yang diblokir dengan alasan yang beragam.

Kebanyakan situs yang ditutup adalah blog, tapi ada pula situs-situs besar yang ikut kena kebijakan tangan besi aturan internet di Tiongkok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Google

Para aktivitis dari blog GreatFire.org selalu melacak layanan apa saja yang dilarang pemerintah Tiongkok, Google salah satunya.

Banyak layanan Google yang tak bisa diakses. Bahkan baru-baru ini browser Google Chrome pun bernasib sama

"Dienkripsi atau tidak, semua layanan Google kini diblokir di Tiongkok," demikian blog tersebut menulis.

Google sendiri menyadari hal itu. Raksasa internet tersebut mengaku mengalami penurunan trafik di dari pengguna Tiongkok. Hampir separuh dari biasanya. "Kami sudah memeriksa semua, dan ini bukan persoalan teknis," tulis juru bicara Googel kepada Wall Street Journal.

Wikipedia

Sudah cukup lama Tiongkok menutup akses ke situs wikipedia, terutama jika ada artikel terkait Dalai Lama dan gerakan Tibet. Artikel soal insiden di Tiananmen 25 tahun lalu juga tidak bisa dilihat di Wikipedia.

Facebook

Sudah bertahun-tahun Facebook tak bisa diakses warga Tiongkok. Pemerintah setempat mengklaim bahwa Facebook hanya dipakai untuk sarana menyebarkan rumor dan ini berbahaya bagi keamanan negara.

Sebagai gantinya perusahaan internet setempat membuat media sosial yang sesuai dengan aturan pemerintah, Weibo.

Hilangnya akses terhadap situs-situs besar tersebut tentunya sangat disesali netizen di sana. Banyak yang coba mencari ‘jalan tikus’, mulai memanfaatkan situs pihak ketiga, jalur DNS, dan beragam cara lainnya.

Namun usaha tersebut kerap dihadang oleh pemerintah setempat. Akibat aksinya bahkan Tiongkok membuat 'polisi internet' yang pada akhir 2013 lalu jumlahnya sudah mencapai 200 juta.

Bukan cuma layanan internet yang kena sensor di Tiongkok. Para produsen konsol game juga pernah bernasib sama. Sony PlayStation misalnya. Konsol tersebut sempat dilarang dijual karena dianggap bisa merusak kultur budaya di sana.

Dengan berbagai cara Sony berusaha agar konsol mereka bisa dirilis di sana dan baru pada 2012 lalu PlayStation boleh beredar secara resmi. Itu pun dengan beberapa catatan yang harus dipatuhi Sony.

Apple pun demikian. iPhone yang sebelumnya dilarang dijual, akhirnya diberi lampu hijau setelah Apple sepakat untuk membangun pusat data di Tiongkok.

Apple mengatakan, data itu hanya untuk konsumen di Tiongkok dan akan ditaruh di komputer yang dipasok oleh China Telecom.

"Apple memperlakukan keamanan dan privasi pengguna dengan sangat serius. Kami sudah menambahkan Tiongkok Telecom ke list data center provider untuk meningkatkan bandwidth dan meningkatkan performa untuk konsumen kami di Tiongkok,” kata Apple.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER