Jakarta, CNN Indonesia -- Tiongkok, salah satu negara dengan populasi terpadat, memiliki cara sendiri dalam memajukan rakyatnya di dunia teknologi siber. Projeknya bersifat tertutup, seperti membangun 'tembok' sendiri.
Mulanya bernama Golden Shield Project, proyek yang lahir dari Kementerian Kemanan Public (MPS) Tiongkok itu fokus pada pengamatan dan sensor internet. Proyek ini telah dikembangkan sejak era 1900-an, namun baru diluncurkan pada 2000 silam.
Fondasi tercetusnya Golden Shield Project Tiongkok adalah, keinginan mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi yang canggih untuk memperkuat pengaturan polisi pusat, dan memerangi jumlah kriminal demi efektivitas dan efisiensi pekerjaan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah awalnya mengharapkan Golden Shield Project dapat menjadi sistem pengamatan basis data yang komprehensif, dan mampu mengakses catatan warga negara serta hubungan nasional, regional, dan keamanan setempat.
Karena adanya ekspansi internet yang begitu pesat, potensi proyek tersebut yang ingin menjadi sistem penghubung informasi dari segala lapisan – lokal dan nasional – seakan terkikis. Kemudian fokus projek ini berubah menjadi sistem penyaring konten pada tiap individu. Namanya pun diubah, menjadi The Great Firewall of China.
Bekerjasama dengan teknisi dan peneliti dari segelintir institusi dari dalam maupun luar negeri, pemerintah Tiongkok membangun kapabilitas jaringannya serta teknologi pengamatan sendiri.
Salah satu bentuk pengamatan cyber yang Tiongkok lakukan adalah, menyensor berbagai situs yang dianggap tidak sepaham dengan kebijakan pemerintah setempat.
Hingga kini ada sekitar 2,700 website yang dikurung oleh ‘tembok’ tersebut. Dan Tiongkok pun semakin gencar memagari website yang dianggap melanggar aturan mereka.