Jakarta, CNN Indonesia -- Agar bisa mengendalikan konten internet yang beredar, Tiongkok kini memiliki sedikitnya dua juta polisi internet.
Dua juta orang itu memang direkrut dan dibina pemerintah Tiongkok guna memantau warga negara yang aktif di media sosial atau mikroblog.
"Mereka mengumpulkan dan menganalisis opini publik, lalu disatukan menjadi laporan untuk para pembuat keputusan negara," seperti dilansir
Beijing News dan dikutip CNN Indonesia, Selasa (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan dua juta orang yang dibekali pengetahuan khusus, Tiongkok yakin para polisi internet itu bisa menjadi pasukan yang dapat diandalkan untuk pengawasan internet.
Para polisi internet rencananya akan mengikuti pelatihan lebih lanjut pada 14-18 Oktober 2014, pelatihan ini mengenai analisis dan penilaian publikasi online.
Cara kerja seorang pemantau situs tidak begitu rumit. Cukup menggunakan sebuah aplikasi yang dapat melacak kata-kata yang ingin dicari. Opini yang sifatnya negatif kemudian dikumpulkan, diubah menjadi bentuk laporan, lalu dikirim ke pemerintah.