'GPS Otak', Apa Manfaatnya?

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 15:14 WIB
GPS sebagai alat navigasi juga ditemukan dalam otak manusia. Konon fungsi ini bisa membantu kesadaran tentang lokasi pasien Alzheimer.
Professor John O'Keefe saat berada di Universitas College, London (Reuters/Suzanne Plunkett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem navigasi otak atau GPS otak yang diteliti oleh John O’Keefe serta pasangan suami istri Edvard Moser dan May-Britt Moser, meraih penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2014, Senin (6/10). Temuan ini membantu memahami hilangnya kesadaran tentang lokasi yang menimpa pasien Alzheimer.

John O'Keefe, menemukan elemen pertama sistem navigasi itu pada 1971. Ia mengetahui adanya hippocampus, sel-sel saraf tertentu pada otak yang aktif saat tikus berada di suatu ruangan. Ada pertanda sel-sel yang aktif ini mampu menyimpulkan tempat tertentu di sekitarnya.

Hippocampus merupakan bagian dari otak besar. Manusia memiliki dua hippocampus di kanan dan kiri otak. Ia berfungsi untuk mengingat sesuatu dan navigasi ruangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada penyakit Alzheimer, hippocampus merupakan bagian otak yang pertama diserang dan jika parah bakal mengalami kerusakan. Ini membuat pasien sulit mengingat dan kehilangan orientasi arah.

O’Keefe, yang kini menjabat sebagai direktur Pusat Sirkuit Saraf dan Perilaku di University College London, menyimpulkan bahwa otak adalah kumpulan sel yang membentuk peta ruang.

Pada 1996, Edvard Moser dan May-Britt Moser, yang sudah menikah, bekerja dengan O’Keefe untuk memahami aktivitas sel-sel di hippocampus.

Pada 2005, pasangan suami istri ini berhasil melengkapi dengan menemukan faktor lain dari komponen sistem posisi otak. Mereka mengidentifikasi tipe sel saraf yang disebut sel jaringan yang membangkitkan sistem koordinat dan memungkinkan perilaku memposisikan dan menemukan jalan yang tepat.

Sehingga, manusia dan hewan lain mampu mengenali arah, ke mana mereka akan pergi, dan mengenali batas-batas ruang. Temuan ketiga ilmuwan ini membuka gerbang pemahaman mengapa pasien Alzheimer mengalami hilang memori dan hilang orientasi arah.

Majelis Nobel mengatakan mereka memecahkan masalah selama berabad-abad; Bagaimana otak membuat peta ruang di sekitar kita dan bagaimana kita dapat menavigasi jalan melalui lingkungan yang kompleks.

Anggota Majelis Nobel, Ole Kiehn, mengatakan temuan ini menunjukkan bagaimana manusia tahu di mana ia berada, bagaimana manusia menemukan jalan dari satu tempat ke tempat lain dan bagaimana manusia menyimpan informasi itu.

“Kemampuan mengetahui di mana kita berada dan bagaimana kita menemukan jalan sangat penting bagi keberadaan manusia,” ujar Kiehn.

Kepala Fisiologi dan Ilmu Saraf di University of Cambridge, Bill Harris, berpendapat bahwa pekerjaan ilmuwan ini “tidak hanya merevolusi pemahaman tentang teka-teki menakjubkan (otak), tetapi juga membuka pintu masalah memori dan bagaimana kita belajar dan mengingat rute navigasi, bahkan mengingat mimpi saat tidur.”

Majelis Nobel menganugerahi ketiga ilmuwan dengan hadiah 8 juta crown Swedia atau sekitar US$ 1,1 juta.

O’Keffe mengaku terkejut ketika tahu ia menerima Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2014. May-Brit memilih untuk menggelar pesta sampanye dengan kolega di kota Thondheim, Norwegia. Sementara suaminya, Edvard, masih dalam perjalanan di pesawat menuju Munich, Jerman.

“Ini sangat luar biasa. Saya langsung lompat, berteriak,” ujar May-Britt. “Saya sangat bangga dengan semua dukungan kepada kami. Orang-orang telah percaya pada kami, apa yang kami lakkukan dan sekarang ini adalah hadiahnya.”

Nobel Fisiologi dan Kedokteran merupakan satu dari lima penghargaan Nobel yang diadakan setiap tahun. Penghargaan Nobel diberikan pada mereka yang berprestasi di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan perdamaian yang pertama kali diberika pada 1901 sesuai kehendak ilmuwan sekaligus pengusaha Alfred Nobel dari Swedia.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER