Jakarta, CNN Indonesia -- Dua ilmuwan Jepang dan satu ilmuwan Amerika Serikat mendapatkan penghargaan Nobel Fisika 2014, Selasa (7/10), berkat jasanya menemukan cara yang lebih ramah lingkungan untuk menerangi dunia.
Ketiganya adalah Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano dari Nagoya University, Jepang, dan Shuji Nakamura dari University of California, AS.
Nobel ini diberikan atas penelitian mereka menemukan sumber cahaya baru, yaitu Lighting Emitting Diode (LED) warna biru. Cahaya biru yang dipadu dengan warna merah dan hijau dapat menciptakan cahaya putih dan lebih hemat daya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majelis Nobel berpendapat, ketiga ilmuwan memiliki semangat membuat teknologi ramah lingkungan karena lampu LED bersifat hemat energi, dan dapat memberi perubahan positif pada kehidupan manusia.
"Selama 30 tahun para ilmuwan telah mencoba membuat dioda biru namun selalu gagal. Tapi mereka berhasil melakukannya. Mereka memicu transformasi dasar dari teknologi pencahayaan," demikian pernyataan Majelis Nobel.
Mereka dianggap dapat meningkatkan kualitas hidup di mana lebih dari 1,5 miliar orang di dunia belum memanfaatkan aliran listrik.
Selama ini dioda berwarna merah dan hijau telah ada bertahun tahun. Tapi, ketiga orang ini berhasil menciptakan dioda biru pada awal 1990-an dan penemuan ini menjadi dasar dari teknologi pencahayaan modern.
LED menjadi teknologi pencahayaan yang modern dan digunakan pada berbagai benda dan perangkat elektronik. LED juga dianggap sebagai teknologi yang memberikan dampak positif pada lingkungan karena berdaya rendah dan tidak mengandung merkuri.