Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri Microsoft, Bill Gates, dilaporkan tak lagi berkomunikasi dengan mantan CEO Microsoft Steve Ballmer. Hubungan mereka mulai retak pasca kepergian Ballmer.
Steve Anthony Ballmer, dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1956 di Detroit, Amerika Serikat. Ayahnya adalah imigran asal Swiss dan ibunya warga AS keturunan Yahudi. Ayahnya bekerja sebagai manajer di perusahaan mobil terkenal, Ford. Sejak kecil, Ballmer sudah dikenal sebagai bocah yang aktif dan pintar.
Gates dan Ballmer bertemu saat keduanya kuliah di Harvard University, Gates sendiri memilih
drop out untuk merintis kerajaan bisnis Microsoft bersama Paul Allen. Sedangkan Ballmer lulus pada tahun 1977 dari jurusan matematika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1980 Ballmer diminta Gates untuk menjadi pegawai Microsoft, padahal saat itu ia masih bekerja sebagai marketing di perusahaan Procter & Gamble. Ballmer pun resmi menjadi karyawan ke-30 dengan jabatan sebagai manajer bisnis.
 Steve Ballmer, mantan CEO Microsoft yang kini sibuk memimpin tim basket Los Angeles Clippers. |
Karir Ballmer terus melesat, dan ia akhirnya dipercaya Gates untuk memimpin Microsoft sebagai CEO pada tahun 2000. Menggantikan dirinya yang memilih untuk pensiun dini.
Namun kekompakkan antara Gates dan Ballmer tengah retak, keduanya dikabarkan sudah tak saling tegur sapa semenjak Ballmer lengser dari jabatannya sebagai CEO Microsoft.
Penyebab perang dingin keduanya memang masih misteri, namun sebuah artikel yang diposting
Vanityfair mengklaim ini terjadi karena akuisisi Nokia.
Ballmer mengusulkan Microsoft untuk membeli Nokia pada Juni 2013. Pria yang pintar matematika itu yakin, idenya akan diterima oleh seluruh jajaran direksi Microsoft, termasuk sahabatnya Gates.
Usulan tersebut akhirnya masuk keperbincangan resmi di kalangan petinggi Microsoft, termasuk Gates, dan semuanya berkumpul khusus untuk membahas soal akuisisi Nokia. Ballmer absen karena harus menghadiri wisuda anaknya.
Lakukan itu, atau saya keluar dari MicrosoftSteve Ballmer |
Betapa kagetnya Ballmer saat para direksi menolak idenya, bahkan Gates yang sebagai sahabat dekatnya juga menolak ide tersebut. Padahal menurut Ballmer ini bisa memperbaiki kondisi keuangan Microsoft.
"Saat itu Ballmer melihat Gates sebagai penghianat, bagian dari kelompok yang ingin mengkudeta," tulis artikel yang dikutip CNN Indonesia, Kamis (9/10).
Ballmer marah. Ia bersikeras meminta Microsoft untuk membeli Nokia, "Lakukan itu, atau saya keluar dari Microsoft," kata Ballmer.
Gates kini kembali ke Microsoft, bukan sebagai CEO tapi sebagai konsultan raksasa software tersebut. Gates juga akan terlibat langsung dalam pembuatan Windows 10. Sedangkan Ballmer, memutuskan tetap keluar dan memilih untuk membesarkan tim basket yang ia miliki. Padahal Nokia kini sudah berada digenggaman Microsoft, persis seperti yang ia inginkan.