AKUISISI PERUSAHAAN

Lenovo Mau Beli BlackBerry?

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 07:57 WIB
Awal pekan ini Lenovo dilaporkan berniat mengakuisisi BlackBerry dengan tawaran US$ 15 per lembar saham
CEO BlackBerry John Chen saat memperkenalkan BlackBerry Passport (REUTERS/Aaron Harris )
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham BlackBerry bergerak naik lebih dari 3,4 persen menjadi US$ 9,81 pada perdagangan awal di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat, hari Senin (20/10), setelah beredar kabar bahwa perusahaan itu kembali ditawar oleh produsen komputer Lenovo asal Tiongkok.

Menurut laporan Reuters, awal pekan ini Lenovo menawar per lembar saham BlackBerry dengan harga US$ 15. Pihak Lenovo dan BlackBerry mengatakan enggan mengomentari rumor dan spekulasi.

Kabar rencana Lenovo untuk membeli BlackBerry telah terdengar sejak dua tahun terakhir. Salah seorang senior eksekutif Lenovo pada waktu berbeda telah menegaskan upaya mendapatkan BlackBerry dilakukan untuk memperkuat bisnis ponsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spekulasi mencapai puncak pada Agustus 2013, ketika BlackBerry mengumumkan akan mengambil langkah strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan. Langkah yang diambil antara lain tetap bertahan dengan strategi awal, membentuk perusahaan patungan, atau menjual perusahaan.

Sejak saat itu dilaporkan bahwa pemerintah Kanada keberatan dengan rencana tersebut karena alasan keamanan nasional. Jaringan BlackBerry yang dikenal aman selama ini mengelola lalu lintas email dari ribuan pelanggan korporat besar, bersama dengan pemerintah dan militer di seluruh dunia.

BlackBerry akhirnya memilih untuk tidak menjual perusahaan, melainkan menggelontorkan dana segar US$ 1 miliar dengan menjual aset yang dikonverai ke pemegang saham. Selain itu, perusahaan juga memilih untuk mengganti CEO.

Lenovo pada akhirnya memilih untuk mengakuisisi Motorola Mobility yang dimiliki Google pada Januari 2014 debgan harga US$ 2,91 miliar. Google hanya menjual merek dagang Motorola dan 2.000 paten teknologi.

BlackBerry, yang kini dipimpin oleh John Chen sebagai CEO, mengatakan bahwa bisnis ponsel sangat penting bagi perusahaan karena mendorong pertumbuhan penjualan selama beberapa kuartal ke depan hingga bisnis peranti lunak dan layanan untuk korporasi mereka mulai menghasilkan aliran pendapatan baru di awal 2015.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER