Jakarta, CNN Indonesia -- Satya Nadella yang menjabat sebagai CEO Microsoft sejak awal Februari 2014, menjadi salah satu pekerja yang menerima kompensasi terbesar di industri teknologi.
Pada tahun 2014, Nadella telah menerima kompensasi dari Microsoft senilai US$ 84,3 juta atau sekitar Rp 1 triliun. Hal ini terungkap pada sebuah dokumen yang diajukan oleh regulator sekuritas pada Senin, 20 Oktober lalu
Sebagian besar pendapatan ini berasal dari nilai saham tertentu yang diberikan Microsoft kepada Nadella, sebesar US$ 79,8 juta, dan belum diberikan seluruhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian saham ini dilakukan untuk menjaga Nadella agar tetap berada di Microsoft dan memberinya insentif jangka panjang sebagai CEO.
Nadella merupakan orang pertama yang mendapatkan pemberian saham ini. Dua CEO Microsoft sebelumnya, Bill Gates dan Steve Ballmer, tidak mendapatkan kompensasi ini karena keduanya sejak awal memiliki saham di perusahaan.
Ke depannya, kompensasi yang diberikan pada Nadella akan diatur menjadi lebih sederhana, dengan total sasaran kompensasi senilai USD 18 juta dolar untuk 2015.
Nadella lahir di Hyderabad, India, tahun 1967. Mulanya ia menyelesaikan studi teknik elektro di Universitas Mangalore, India, dan pindah ke Amerika Serikat, lalu mendapat gelar MS bidang ilmu komputer di Universitas Wisconsin, dan gelar MBA dari Sekolah Bisnis Universitas Chicago.
Nadella telah bekerja untuk Microsoft sejak 1992. Sebelumnya, ia pernah bekerja di Sun Microsystems.