STEPHEN HAWKING

Bukan Medis, Teknologi Buat Hawking Bicara

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 08:37 WIB
Untuk bisa terhubung dengan dunia luar, Stephen Hawking membutuhkan perangkat khusus, dan Intel berada di balik teknologi tersebut.
Stephen Hawking saat berbicara di Langham Hotel, 14 Januari 2010(Frederick M. Brown/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk bisa terhubung dengan dunia luar, ilmuwan kondang asal Inggris Stephen Hawking membutuhkan perangkat khusus, dan Intel berada di balik teknologi tersebut.

Hawking terdiaknosa menderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) saat usianya masih 21 tahun, bahkan dokter yang merawatnya sempat memvonis bahwa ia hanya bisa bertahan tak lebih dari tiga tahun ke depan. Nyatanya, pria jenius itu masih hidup hingga saat ini.

Di usianya yang menyentuh 72 tahun, Intel memperbaiki sistem yang membuatnya terhubung dengan dunia luar. Sebuah sistem yang bisa mengubah gerakan otot pipi, menjadi ucapan yang bisa dimengerti oleh semua orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Travis Bonifield, menjadi insinyur Intel yang terlibat langsung dalam pembuatan sistem tersebut. Sejak 1990 ia dan timnya mendesain sebuah platform yang bisa dipakai Hawking.

“Saat pertama kali bertemu Stephen, ia masih bisa menggerakkan sebagian jarinya. Seiring berjalannya waktu, jari-jarinya sudah mulai tidak bisa digunakan, dan kami harus mencari cara lain,” kenang Bonifield.

Intel mulai memprakarsai pelengkap hidup Hawking sejak 1990. Dimulai dari sebuah sistem yang dapat menerjemahkan gerakan jari ke tulisan, hingga akhirnya menjadi suara.

Hawking di atas kursi roda dengan teknologi Intel
Sistem tersebut memanfaatkan gerakan jari sebagai krusor yang tampil di monitor. Dari sini Hawking bisa menuliskan kata-kata, kemudian diterjemahkan menjadi suara oleh komputer.

Sejak jari-jarinya tak bisa lagi digerakan, Bonifield mengubah cara Hawking menentukan kata-kata yang ia inginkan, yakni dengan gerakan otot pipi.

Dengan bantuan sensor khusus, pipi gerakan pipi Hawking bisa diterjemahkan sebagai alat navigasi di layar. Sistem tersebut juga sudah dilengkapi prediksi kalimat untuk mempercepat penulisan.

Lebih cepat bicara dengan sistem terkini

Di sela-sela Intel Developer Forum (IDF) yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat 11 September 2014, Hawking datang secara virtual untuk berbagi cerita dengan para pengembang yang datang.

Medis tidak bisa menyembuhkan, oleh sebab itu saya mengandalkan teknologi untuk bisa terhubung dengan duniaStephen Hawking
Pada kesempatan itu Hawking juga mengatakan soal pembaruan dari kursi yang selama ini menjadi pusat kegiatannya.

Di kursi itu kini terdapat satu unit komputer tablet Lenovo X220, yang dihubungkan ke kotak hitam berisi pengolah suara dan beberapa perangkat pendukung. Komputer dalam bangku itu juga sudah menggunakan prosesor Intel Core i7 lengkap kamera yang bisa dipakai menelpon via Skype.

Di bawah kursi terselip sebuah kotak hitam berdimensi besar yang di dalamnya terdapat, pengolah suara, regulator untuk menjaga tegangan listrik, dan perangkat USB untuk menerima sinyal infra merah dari kacamata Hawking.

Perangkat keras untuk mengolah tulisan menjadi suara diletakkan terpisah pada kotak hitam di belakang kursi. Kotak ini terhubung ke komputer utama melalui port USB.

Dengan sensor baru yang diletakan pada pipi, aplikasi prediksi kata yang baru, dan spesifikasi komputer modern membuat Hawking bisa berbicara hingga tujuh kali lebih cepat dari sebelumnya.

“Medis tidak bisa menyembuhkan saya, oleh sebab itu saya mengandalkan teknologi untuk bisa terhubung dengan dunia. Hal ini sangat berarti bagi hidup saya,” ujar Hawking di sela-sela IDF 2014.

Selain untuk membantu aktivitasnya, kursi yang disebut Intel Connected Wheelchair itu juga bisa dibuat agar bisa memantau kesehatan salah satu pria paling jenius di muka bumi itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER