Washington, CNN Indonesia -- Sekelompok hacker asal Rusia dituding berada di balik serangan jaringan komputer Gedung Putih. Meski hanya berdampak pada sejumlah komputer, namun serangan tersebut sempat membuat jaringan akses internet terganggu.
Jaringan internal dan akses privat untuk mengakses jaringan Gedung Putih sengaja dimatikan sesaat setelah serangan tersebut terjadi. Hal demi keperluan investigasi dan keamanan.
Belum diketahui siapa pelaku serangan tersebut, dugaan sementara mengarah kepada sekelompok peretas yang operasionalnya didanai pemerintah Rusia. Seperti dikutip dari
Washington Post, Jumat (31/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Akan selalu ada pihak-pihak yang mencoba untuk membobol dan mengambilalih sistem kami. Ini adalah pertempuran yang akan terus terjadi,” tulis pernyataan Gedung Putih.
Ini bukan pertama kalinya AS menuding Rusia dalam upaya pembobolan komputer. Pada 2008 lalu, badan intelejen Rusia dipercaya atas serangan jaringan rahasia komputer yang dipakai militer AS.
Akibat serangan itu pemerintah AS langsung memperkuat sistem pertahanan di berbagai organisasi penting. Bahkan telah dibentuk satuan pertahanan siber dengan personil lebih dari lima ribu orang.
Data dalam Gedung Putih termasuk dalam prioritas fasilitas yang dijaga tim tersebut. Wajar saja, karena di situ tempat Presiden Barack Obama melakukan aktivitas kenegaraan.
Hingga kini pembobolan jaringan di Gedung Putih masih terus ditelusuri oleh pasukan siber AS, FBI, serta National Security Agency (NSA).