TRAGEDI VIRGIN GALACTIC

Kecelakaan Pesawat Galactic Sudah Diprediksi

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2014 14:16 WIB
Kecelakaan pesawat komersil SpaceShipTwo milik Virgin Galactic sebenarnya sudah diprediksi. Namun entah mengapa penerbangan masih terus dilanjutkan.
Kecelakaan Virgin Galatic merupakan kecelakaan pesawat luar angkasa komersial kedua pada minggu ini sehingga menyebabkan kekhawatiran akan prospek bisnis ini ke depannya. (Reuters/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kecelakaan yang menimpa pesawat komersil SpaceShipTwo milik Virgin Galactic di Gurun Mojave, California, sudah diprediksi jauh-jauh hari. Bahkan pihak pengelola sudah diberikan peringatan soal bahaya dari roket yang digunakan.

Beberapa teknisi senior pesawat antariksa turut cemas dengan rancangan SpaceShipTwo dan protokol keselamatannya.

Seorang ahli roket dari International Association for the Advancement of Space Safety (IAASS), Carolynne Campbell sempat memperingatkan Virgin Galactic mengenai bahaya mesin pendorong yang menggunakan bahan bakar campuran oksigen dan nitrogen (N2O).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari laporan Telegraph, Campbell mempublikasikan studinya pada 2010 lalu di situs pribadinya dan mengirimkannya ke perusahaan milik Richard Branson tersebut. Ia menulis, “Kami cukup mengetahui tentang N2O, untuk itu perlu dipertimbangkan mengenai pengoksidasi yang lebih aman. Keselamatan harus menjadi perhatian utama."

Peringatan itu seperti tidak ditanggapi oleh Virgin Galactic. Maka setelah kecelakaan SpaceShipTwo terjadi, Campbell menyatakan tidak terkejut. Justru ia lebih heran di dalam situs Virgin Galactic ada klaim bahwa status sistem roketnya aman dan stabil.

"Maaf sekali, tapi ini seperti yang sudah saya prediksi. Ledakan ini bukan sebuah kejutan," ujar Campbell.
Maaf sekali, tapi ini seperti yang sudah saya prediksi. Ledakan ini bukan sebuah kejutanCampbell

Virgin Galactic sempat merencanakan untuk mulai terbangkan awak pertamanya yang dijadwalkan pada Desember 2013.

Kemudian seorang ilmuwan roket asal Inggris bernama Geoff Daly, mengirimkan surel kepada Federal Aviation Authority (FAA) sebagai bentuk peringatan kecelakaan apabila penerbangan uji coba tersebut disetujui.

Dalam surelnya yang dipublikasikan di situs pemerintah AS, Daly menulis, “Dengan hormat kami mengajukan respon dari Anda mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh FAA terkait izin operasi di pusat fasilitas Mojave dan New Mexico."

Daly juga mengirimkan surel untuk U.S. Chemical Safety Board pada Juli 2013 lalu, "Richard Branson, kedua anaknya, penyanyi Justin Bieber, dan lainnya akan menjadi penumpang pertama yang akan terbang Desember mendatang, namun semua orang termasuk teknisi menyadari adanya masalah."

Baik Daly mapun Campbell, perhatian keduanya berangkat dari peristiwa ledakan roket pada 2007 silam yang menewaskan tiga orang. Roket tersebut memiliki rancangan yang sama seperti SpaceShipTwo, yaitu menggunakan bahan bakar N2O.

Sementara menurut pengakuan executive director IAASS Tomasso Sgobba yang juga mantan kepala keselamatan di badan antariksa Eropa ESA, Virgin Galactic menolak untuk memberi informasi dengan para ahli di luar perusahaannya. Mereka juga menolak untuk diberlakukannya tinjauan roket.

"Mereka beroperasi secara tertutup, yang mana sulit untuk dimengerti," tutur Sgobba. "Mereka tidak menggunakan teknik terkini dalam rancangan keselamatannya."

Pesawat antariksa komersil SpaceShipTwo jatuh ketika menjalani uji coba penerbangan pada Jumat (31/10) lalu.

Satu pilot uji coba tewas dan satu pilot lainnya cedera serius dalam kecelakaan yang terjadi hanya beberapa hari setelah roket milik perusahaan swasta, Orbital Sciences Corp, meledak hanya 15 detik setelah lepas landas.

Lebih dari 800 orang telah membayar uang muka untuk bisa melakukan perjalanan wisata ke luar angkasa dengan pesawat milik Virgin Galactic ini yang direncanakan pada 2015 nanti.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER