KECELAKAAN VIRGIN GALACTIC

Wisata Luar Angkasa Tak Terpengaruh

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Nov 2014 09:19 WIB
Peminat wisata ke luar angkasa tidak akan terpengaruh dengan kecelakaan pesawat penumpang komersial luar angkasa milik Virgin Galactic saat uji coba.
SpaceShipTwo terbelah ketika melakukan uji coba penerbangan di Mojave, Amerika Serikat. (Reuter/KNBC-TV)
New York, CNN Indonesia -- Penantian penumpang berbayar untuk melihat Bumi dari luar angkasa tampaknya akan semakin lama setelah kapal luar angkasa penumpang pertama Virgin Galactic jatuh.

Namun, kecelakaan ini tidak membuat wisatawan ke luar angkasa akan berbondong-bondong meminta pengembalian uang tiket mereka.

Sekitar 800 orang telah membayar uang muka untuk menumpang SpaceShipTwo, kapal dengan kapasitas enam penumpang dan dua pilot milik Virgin Galactic.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan ini adalah anak perusahaan Virgin Group milik Richard Branson dan kapal luar angkasa itu memang dibuat untuk menjadi kapal luar angkasa koemersial bagi para wisatawan.

Tiket ke luar angkasa dengan kapal itu dipatok US$250 ribu.

Kapal SpaceShipTwo terbelah ketika menjalani uji terbang di Mojave, California pada Jumat (31/10) dan menewaskan kedua pilotnya.

Kecelakaan ini terjadi hanya tiga hari setelah roket nirawak Antares yang dimiliki dan diluncurkan oleh Orbital Sciences Corp meledak hanya 15 detik setelah lepas landas di Virginia.

Beberapa jam setelah kecelakaan kapal luar angkasa milik Virgin ini, agen penjualan tiket yang disebut sebagai "space agent" belum menerima permintaan uang kembali.

"Space agent" Carmella Sears yang menjadi agen di Beverly Hills, California, akin tidak akan ada pembeli tiket yang membatalkan perjalanan dan meminta uang mereka kembali.

Meski banyak selebriti Hollywood seperti Tom Hanks dan Angelina Jolie telah membeli tempat duduk, kebanyakan calon penumpang yang terdaftar di buku Sears adalah warga biasa yang tergila-gila dengan olahraga ekstrim atau petualangan.

"Penerbangan ke luar angkasa memang masuk daftar keinginan mereka. Ini adalah hal yang benar-benar mereka inginkan," kata Sears.
Wisata Luar Angkasa rencananya akan dilakukan secepatnya Februari 2015. (Reuters/Phil McCarten)
Salah seorang calon penumpang adalah Peter Diamandis, pendiri XPRIZE Foundation, yang mengatakan percaya Virgin akan menjaga keselamatannya pada saat gilirannya berwisata ke luar angkasa tiba.

"Penjelajahan memang superit itu. Kami mengambil risiko dengan nyawa kami untuk sesuatu yang kami percaya. Penjelajah adalah gaya hidup Amerika. Saya bangga menjadi klien Virgin Galactic," ujarnya dalam satu pernyataan tertulis.

Kecelakaan ini bisa mendorong Kongres memperluas cakupan pengawasan Badan Aviasi Federal ke industri penerbangan luar angkasa komersial, yang sebelumnya berjuang keras melobi Kongres agar ada moratorium pada peraturan keselamatan penumpang hingga 2015.

Dua kecelakaan dalam satu minggu ini juga meningkatkan kekhawatiran akan kemampuan perusahaan swasta luar angkasa untuk melayani sektor komersial dan pemerintah.

"Saya tetap yakin memang model komersial yang paling tepat… tetapi [kecelakaan] SpaceShipTwo akan membuat hal itu semakin sulit," ujar Joan Johnson-Freese, pakar kebijakan luar angkasa dari Naval War College.

"Menurut saya banyak pihak akan berpendapat 'risiko terlalu tinggi, terlalu banyak penghematan, uji coba tidak cukup rinci karena ada faktor profit," katanya.

Virgin Galactic menjanjikan perjalanan selama dua jam, dengan menikmati layanan ruang hampa udara selama beberapa menit dan melihat bumi yang benderang dengan latar belakang luar angkasa yang kelam.

SpaceShipTwo dibawa ke ketinggian sekitar 45 ribu kaki oleh dua pesawat pengangkut White Knight Two untuk kemudian dilontarkan.

Kapal luar angkasa itu kemudian menyalakan motor roket untuk terbang dengan kecepatan 100 km di luar Bumi.

Virgin Galactic dianggap sebagai yang terdepan di antara perusahaan pariwisata luar angkasa di Amerika Serikat.

Perusahaan kedua adalah XCOR Aerospace yang sedang mengembangkan jenis lain kapal pengangkut untuk satu orang selain pilot.

Uji coba pesawat luar angkasa bernama Lynx ini akan dilakukan awal tahun depan dan tiketnya berharga US$95 ribu.

Richard Branson berencana memulai layanan pariwisata luar angkasa ini secepatnya Februari 2015, namun kini perusahaan itu harus membuat kapal baru.

Kapal keduanya sudah 60 persen selesai, tetapi belum jelas apakah kecelakaan ini akan mempengaruhi pembuatannya dan juga rencana layanan pariwisata luar angkasa perusahana itu.

Hingga kini tujuh orang telah menjadi wisatawan luar angkasa dengan mempergunakan roket Soyuz Rusia dan membayar uang jutaan dolar untuk bisa menikmati perjalanan selama 15 hari itu.

David Longsdon, director senior Dewan Perusahaan Luar Angkasa di TechAmerica, mengatakan kecelakaan itu akan mendorong Kongres mengadakan rapat dengar pendapat dan pengawasan tambahan pada proyek kapal luar angkasa komersial dan sejenisnya.

"Ini kemunduran kecil. Pasti akan ada perlambatan--beberapa tahun," ujar Longsdon kepada kantor berita Reuters sambil menambahkan bahwa kegagalan juga sering terjadi di awal program luar angkasa NASA.

"Kami semakin bisa lebih menghindari risiko, tetapi penerbangan luar angkasa adalah bisnis yang memang memiliki risiko," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER