Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa Internet Google dan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersepakat dalam perjanjian sewa sebuah hanggar eks militer di pangkalan udara yang kini dikuasai NASA di Moffett, California. Tapi kerja sama itu dikritik.
LSM perlindungan konsumen, Privacy Project, mengatakan penyewaan itu hanya akan membuat Google lebih leluasa memakai fasilitas bersejarah itu tanpa kendali. Apalagi tiga eksekutif Google punya delapan pesawat pribadi yang berpangkalan di sana.
Pada Desember 2013 lalu, dalam sebuah audit terhadap NASA, terungkap bahwa pesawat-pesawat jet yang dioperasikan sebuah perusahaan bernama H211 itu telah mendapat keistimewaan yang tak semestinya di Moffett.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Audit itu mendapati H211 mendapat potongan harga pembelian bahan bakar pesawat senilai US$ 5,3 juta dari pemerintah karena memarkir pesawatnya di pangkalan udara.
Inspektur Jenderal NASA, Paul Martin, mengatakan pada saat itu, ada temuan bahwa H211 membayar bahan bakar lebih murah US$ 3,3 juta sampai US$ 5,3 juta dari harga pasar. Dia bilang, H211 juga didapati mendapatkan diskon bahan bakar untuk sejumlah penerbangan non-NASA.
H211 adalah perusahaan yang didirikan tiga eksekutif Google: Eric Schmidt, Larry Page, dan Sergey Brin.
"Ini seperti memberikan kunci mobil Anda kepada orang yang telah menyedot bahan bakar dari tangki Anda sendiri," kata John M. Simpson, Direktur Privacy Project, kepada pers pada awal pekan ini.
Google sendiri menyatakan mereka berencana mengetes mobil tanpa pengemudi di Moffett supaya terhindar dari peraturan di California. Di negara bagian ini, mobil harus dikemudikan seorang pengemudi yang mumpuni mengendalikannya.