Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal robotika Philea gagal memenuhi jangka waktu tugasnya. Direncanakan beroperasi selama sembilan bulan di Komet 67P/Churyumov–Gerasimenko, Philae yang mendarat pada Rabu (12/11) malah kehabisan tenaga pada Sabtu (15/11).
Tapi Badan Antariksa Eropa (ESA), dalam siaran pers, Sabtu (15/11), menegaskan bahwa Philae sudah menuntaskan apa yang menjadi tugas utamanya, sebelum masuk ke mode hibernasi.
ESA mengatakan, ruang kontrol sempat kehilangan kontak dengan Philae sejak Jumat (14/11) pukul 09.58 GMT. Tapi pada pukul 22.19 GMT, kontak terhubung lagi dan berjalan lancar sampai Sabtu (15/11) pukul 00.36 GMT. Setelah itu putus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski terputus, ESA mengatakan Philae sudah mengirimkan berbagai data penting yang jadi tugas utamanya. Termasuk, data sains melalui sejumlah perangkat khusus di badannya, seperti ROLIS, COSAC, Ptolemy, SD2, dan CONSERT.
Supaya ada tenaga tambahan, ruang kontrol secara remote berhasil menggeser posisi Philae sejauh 35 derajat supaya bisa terpapar lebih banyak cahaya matahari. Tapi ketika data sains terakhir dikirimkan, tenaga baterai Philae dengan cepat menurun.
ESA sendiri mengklaim, misi Rosetta dan Philae sangat sukses. “Seluruh tim sangat senang,” kata Stephan Ulamec, manager pendaratan Philae di DLR German Aerospace Agency, yang memonitor kemajuan Philae dari Pusat Operasi Antariksa ESA di Darmstadt, Jerman.