MISI ESA

Hemat Baterai, Robot Philae Tidur di Komet

CNN Indonesia
Minggu, 16 Nov 2014 06:39 WIB
Daya baterai pesawat robotika Philae berkurang banyak setelah melakukan pemantauan dan pengeboran di komet dan mengirim data ke Bumi untuk diteliti.
Pesawat robotika Philae membutuhkan cahaya matahari untuk mengisi daya baterai agar dapat melakukan aktivitas pemantauan dan pengeboran (Reuters/ESA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) melaporkan pesawat robotika Philae kini tengah tertidur permukaan di komet 67P/Churyumov-Gerasinmenko dengan pengaturan "idle mode", Sabtu (15/11).

Selama menjalankan misi Rosetta, Philae memang memanfaatkan cahaya matahari untuk mengisi ulang daya baterainya. Dalam publikasi di blog Rosetta, nampaknya daya baterai pesawat berbobot 100 kilogram itu berkurang banyak setelah melakukan aktivitas pemantauan dan pengeboran untuk mengirim data ke Bumi.

Philae juga sedang tidak mendapat cahaya matahari yang cukup sehingga pengaturan "idle mode" diaktifkan agar sistem pesawat ini mati sementara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum ditidurkan, Philae mampu mengirimkan semua data ilmiah yang terkumpul selama 2,5 hari terakhir," ujar Stephan Ulamec dari German Aerospace Center.

Ulamec juga menyatakan bahwa Philae telah bekerja dengan sangat baik padahal kondisi di permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasinmenko cukup berat.

Karena sistem Philae sedang ditidurkan untuk sementara, jalur komunikasi juga terputus kecuali ada cahaya matahari yang memadai untuk menyalakannya.

Sebelumnya, pesawat robotika nirawak yang berbentuk kotak seperti mesin cuci ini telah menerima 1,5 jam pencahayaan matahari yang membuatnya dapat bertahan hingga lebih dari 12 jam.

Philae dibawa oleh wahana induk Rosetta yang diluncurkan pada 2004 oleh ESA. Setelah menempuh 10 tahun perjalanan dengan jarak hingga 64 miliar kilo meter. Philae akhirnya diluncurkan oleh Rosetta dan mencatat sejarah pendaratan pertama di komet.

ESA berharap Philae mendapat pancaran sinar matahari langsung selama 6 sampai 7 jam yang memungkinkan penelitian di komet berlangsung selama tiga bulan, lalu mengirim data ke Bumi agar diteliti untuk memberi petunjuk tentang proses terbentuknya planet, tata surya, hingga kemunculan kehidupan.

ESA sejatinya merancang Philae untuk beroperasi hingga Maret 2015. Di saat itu, Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko diprediksi akan mendekati matahari dan Philae bakal terkena radiasi matahari lalu mati selamanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER