MISI ANTARIKSA

ESA Ikut Kembangkan Misi Orion NASA

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 05:19 WIB
Badan antariksa Eropa, ESA, bekerja sama dengan Airbus Group untuk mengembangkan panduan pelayanan misi pendaratan di asteroid dan Planet Mars.
Badan antariksa Eropa, ESA, bekerja sama dengan Airbus Group untuk mengembangkan panduan pelayanan misi pendaratan di asteroid dan Planet Mars. (NASA/Kim Shiflett)
Berlin, CNN Indonesia -- Badan Antariksa Eropa dan korporasi multinasional antariksa Airbus Group secara resmi menandatangani kontrak untuk mengembangkan panduan pelayanan Misi Orion milik NASA, sebuah misi pendaratan di asteroid dan Planet Mars.

Panduan pelayanan ini akan disematkan bersama dengan panduan untuk awak dan membantu pergerakan pesawat kapsul Orion di luar angkasa, termasuk pengangkutan makanan, air, dan persediaan lainnya untuk antariksawan yang tengah menjalani misi ini.

Panduan ini kabarnya akan meminjam banyak rancangan dan teknologi dari truk kargo nirawak yang sering digunakan ESA untuk mengantar perlengkapan ke stasiun luar angkasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Truk kargo nirawak tersebut bernama Automated Transfer Vehicle. Menurut laporan United Press International, Airbus bersikeras bahwa korporasinya dan ESA tidak akan menyelesaikan kinerja Orion apabila ATV tidak dijadikan acuan.

"Panduan pelayanan adalah kunci penting dari Orion. Bahkan kami berdiskusi soal panduan awak dan panduan pelayanan ini memang ternyata yang membentuk Orion," ujar wakil direktur Johnson Space Center NASA, Kirk Shireman.

Rencananya, panduan tersebut akan dirancang di Berlin, Jerman dan siap untuk uji coba terbang Orion pada 2017 mendatang. Sementara rencana uji coba terbang nirawak terdekat akan dilakukan pada 4 Desember 2014.

ESA dan Airbus menandatangani kontrak di Berlin, Jerman seharga US$ 490 juta atau sekitar Rp 5,9 miliar. Kesepakatan tersebut sifatnya pertukaran atau barter dimana Pihak NASA tidak akan mengeluarkan biaya sepeser pun karena panduan pelayanan ini merupakan bentuk pemberian demi untuk menutupi biaya dari misi ESA selanjutnya yang akan berlangsung di ISS dari tahun 2018-2020.

"Tentunya saya berharap dapat mengirim antariksawan menjelajah dengan Orion dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Bagi saya ini bukan harapan yang muluk-muluk bahwa kami suatu hari bisa mendapat kesempatan terbang dengannya (Orion)," ujar kepala penerbangan awak ESA, Thomas Reiter.

NASA menargetkan dapat mengirim astronot ke asteroid pada 2020 dengan tujuan untuk melihat lebih dekat dan mengambil sampel inti dari asteroid. Pengambilan sampel pada lapisan asteroid sekiranya dapat diteliti untuk mengetahui informasi mengenai usia tata surya dan cara pembentukannya.

Selain rencana menerbangkan Orion ke asteroid, NASA juga memiliki rencana besar, yakni mengirim awak ke Planet Mars pada tahun 2030 mendatang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER