Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memberi izin komersial menggelar layanan internet mobile kecepatan tinggi 4G LTE kepada operator GSM pada Desember 2014. Untuk tahap awal, spektrum frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz.
Di spektrum tersebut, Indosat memiliki sumber daya frekuensi seluas 10 MHz, sementara Telkomsel dan XL Axiata masing-masing memiliki 7,5 MHz.
"Untuk sekarang ini spektrum itu yang paling siap," ujar Muhammad Budi Setiawan, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penyelenggaraan, teknologi LTE yang digunakan adalah Frequency Division Duplex (FDD). Setiap operator akan dimintai rencana bisnis layanan 4G LTE, termasuk penyediaan kartu SIM seluler dan standar pelayanan.
"Mereka harus lulus dalam Uji Laik Operasi (ULO), menyiapkan pusat layanan 4G, dan melihat ekosistem perangkat yang mendukung frekuensi tertentu," kata Budi.
Walaupun izin komersialnya bakal diberikan pada Desember 2014, Budi memprediksi layanan ini baru mulai dipakai secara massal pada kuartal kedua atau kuartal ketiga 2015 karena ada proses edukasi dan promosi yang harus dilakukan operator telekomunikasi.
Pemanfaatan teknologi 4G LTE dinilai lebih efisien dibandingkan 2G dan 3G. Operator telekomunikasi XL Axiata, menjelaskan, bahwa satu menara BTS berteknologi 4G dapat menjangkau pelanggan lebih banyak lima kali lipat dibandingkan menara BTS berteknologi 2G dan 3G.
1.800 MHz frekuensi idealNamun, Budi mengatakan bahwa 4G LTE idealnya berjalan di spektrum 1.800 MHz mengingat spektrum ini paling populer di dunia untuk 4G LTE dan lebih banyak perangkat ponsel atau tablet yang mendukung spektrum tersebut.
Kemenkominfo tidak menggunakan frekuensi itu lantaran masih banyak operator yang meminta dilakukan penataan ulang karena posisi blok frekuensi mereka tidak berdampingan.
Henry Wijayanto, Manager Public Relations Corporate Communications XL Axiata, mengatakan bahwa perusahaan memang meminta penataan ulang di 1.800 MHz. Apalagi XL juga punya sumber daya frekuensi yang lebih luas di sana.
"XL sudah siap untuk penataan ulang di 1.800 MHz. Tapi kita tetap harus ikut dengan aturan pemerintah. Kalau awalnya di 900 MHz, ya kita di sana," ucap Henry.
Hingga awal 2014, secara global ada 108 operator telekomunikasi memanfaatkan 1.800 MHz untuk 3G LTE di 58 negara.
Namun, pemanfaatan 4G LTE di 900 MHz juga memberi keuntungan bagi operator karena sifat frekuensi yang makin rendah dapat memberi jangkauan layanan yang lebih luas. Semakin tinggi frekuensi maka jangkauannya makin sempit.
Agar operator telekomunikasi bisa memanfaatkan 1.800 MHz, Kemenkominfo meminta operator seluler yang berkepentingan untuk membuat proposal bersama penataan ulang blok frkuensi guna memberi layanan optimal. Setelah itu, Kemenkominfi berencana mengeluarkan Peraturan Menteri yang mengizinkan teknologi netral di spektrum tersebut.
Teknologi netral memungkinkan operator telekomunikasi menggelar dua atau lebih teknologi jaringan dalam satu rentang spektrum yang dimiliki operator telekomunikasi, misalnya 2G dan 4G bisa berjalan bersama di 1.800 MHz.