Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyatakan akan mendorong pihak swasta untuk ikut mendanai penelitian di Indonesia.
Menurut Menteri Riset Teknologi dan Dikti, Muhammad Nasir, hal ini dipicu karena dana penelitian yang masih tergolong minim.
"Kita harus kerja keras, kita akan coba dorong pihak swasta untuk ikut kontribusi," ujar Nasir di sela-sela acara peluncuran buku indikator iptek, Rabu (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasir mengatakan, hal ini juga akan berlaku untuk perusahaan BUMN. Menurutnya, dana bantuan untuk penelitian ini bisa dianggarkan melalui dana corporate social responsibility (CSR) dari setiap perusahaan.
"Sekarang kebanyakan dana CSR langsung diberikan pada masyrakat sekitar lingkungan perusahaan. Kita tidak bisa berpikir seperti itu lagi. Harus ada kontribusi untuk masyarakat yang lebih luas," kata Nasir.
Nasir juga menambahkan bahwa usaha untuk membujuk pihak swasta agar ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan dan anggaran penelitian ini akan dimulai pada bulan Januari nanti dengan mempertemukan pihak Kemenristek dan Dikti bersama beberapa perusahaan swasta.
Dengan pertemuan ini, Nasir berharap akan terjadi peningkatan jumlah anggaran yang semula hanya 0,08 persen dari GDP atau produk domestik bruto meningkat setidaknya menjadi 0,5 persen.