Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial Twitter berupaya meningkatkan fitur laporan pelecehan untuk lebih memberi rasa aman kepada pengguna, Selasa (2/12). Caranya, dengan melakukan perbaikan pada fitur "Blok."
Twitter mengakui bahwa banyak terjadi aksi pelecehan dan kekerasan di layanannya. Karena itu, Twitter ingin memudahkan pengguna yang hendak melaporkan penyalahgunaan layanan.
Pengguna dapat memblokir sebuah akun yang membuatnya tidak aman. Lalu, pemilik akun yang diblokir itu tidak bisa melihat profil pengguna yang memblokirnya. Twitter juga berjanji untuk mempercepat respons atas laporan penyalahgunaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan asal San Francisco, California, AS, ini menjanjikan pembaruan fitur laporan penyalahgunaan ini bakal tersedia beberapa bulan mendatang.
Dalam sebuah pengumuman di blog resmi perusahaan, Twitter berkata perlindungan ini juga ditujukan kepada mereka yang mengamati penyalahgunaan layanan namun tidak menerima hal itu secara langsung.
Twitter telah menghadapi kritik di masa lalu atas kekerasan yang dialami pengguna, termasuk soal respons yang lama. Pada Desember 2013, Twitter menerima kritik karena masih mengizinkan akun yang diblokir berinteraksi dengan akun yang memblokir.
Awal tahun ini, sebuah kelompok advokasi melaporkan bahwa hampir setengah dari orang Amerika Serikat berusia di bawah 35 tahun telah diintimidasi, dilecehkan, dan diancam secara
online. Sebanyak 24 persen dari jumlah tersebut mengatakan pelecehan terjadi di Twitter.