Roma, CNN Indonesia -- Kemajuan teknologi memang tidak melulu membawa dampak positif untuk kehidupan manusia. Di Italia, aplikasi pesan instan WhatsApp malah dinilai sebagai salah satu penyebab perceraian.
Italia terkenal sebagai negara yang memiliki masyarakat sangat menaruh apresiasi tinggi akan arti cinta. The Italian Assocation of Matrimonial Lawyers (IAML) menilai, percakapan melalui WhatsApp telah menjadi penyebab terjadinya 40 persen kasus perceraian. Percakapan tersebut dijadikan sarana perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan dengan kekasih gelapnya. Tak heran hal ini cukup menggemparkan.
Tak hanya untuk mengobrol, WhatsApp juga digunakan untuk saling berkirim foto-foto seksi. Parahnya lagi, menurut para pengacara di Italia, banyak pihak yang berselingkuh dengan tiga sampai empat orang sekaligus melalui WhatsApp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden IAML Gian Ettore Gassani menyatakan, "Media sosial telah memicu pengkhianatan di Italia dengan membuatnya menjadi kegiatan yang lebih mudah untuk dilakukan. Pertama, melalui berkirim pesan SMS, kemudian Facebook, dan sekarang WhatsApp, sebuah paltform yang sedang diganderungi oleh banyak orang."
Gassani juga mengatakan bahwa dengan WhatsApp para pengguna kini lebih mudah bertukar foto cabul. Hal ini biasanya berujung para prilaku hubungan seks bebas yang semakin sering terjadi di Italia.
"Ini bagaikan dinamit, kami melihat para pezinah menggunakan layanan ini untuk menjaga tiga sampai empat hubungan," kata Gassani, dikutip dari Telegraph, Kamis (4/12).
Selain di Italia, ada juga survei dari seorang pengacara asal Inggris pada 2011 yang memperlihatkan bahwa, sepertiga kasus perceraian mencantumkan jejaring sosial Facebook sebagai salah satu bukti yang diajukan.