Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli keamanan siber sedang mengungkap fakta pelaku peretasan yang merusak sistem komputer Sony Pictures Entertainment. Menurut laporan
Reuters, Rabu (3/12), telah ditemukan beberapa tautan bahwa serangan itu berasal dari Korea Utara.
Tautan serta gaya peretasan tersebut mirip dengan serangan siber yang membobol sebuah sistem komputer di Korea Selatan.
Pejabat keamanan Los Angeles, tempat studio Sony Pictures berada, belum memutuskan apakah serangan yang dialami Sony ini benar-benar berasal dari Korea Utara atau bukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang yang akrab dengan penyelidikan ini mengatakan, Sony telah merekrut ahli digital forensik dari perusahaan Mandiant, yang merupakan anak usaha dari FireEye, untuk menyelesaikan serangan besar yang mereka alami akhir November lalu.
Serangan yang dialami Sony ini terbilang sangat serius. Bahkan, menurut pengakuan karyawan, serangan ini telah mengunci sistem Sony Pictures Entertainment hingga memaksa para karyawan bekerja dengan pena dan kertas selama sistem masih tumbang.
Hal senada diungkap FBI, yang mengatakan ini merupakan serangan besar pertama bagi perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan program jahat rancangan khusus untuk melumpuhkan jaringan komputer.
Serangan diluncurkan pada 24 November 2014, berdekatan dengan waktu perilisan “The Interview,” sebuah film komedi dari Sony yang menceritakan agen CIA dengan misi membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un.
Pemerintah Korea Utara mengecam film tersebut dan telah mengadukannya kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon pada bulan Juni lalu.
Peretas, yang beroperasi dengan nama Guardians of Peace atau GOP, meninggalkan pesan pada tampilan utama situs web Sony Pictures Entertainment. Pesan ini bernada ancaman untuk merilis data sensitif yang telah dicuri dari sistem Sony jika kehendak peretas tidak dituruti.
Aksi peretasan ini tidak hanya merusak sistem komputer Sony tetapi juga mengungkap data penting, termasuk daftar gaji 6.000 karyawan. Di dokumen itu juga terdapat nama karyawan, lokasi, nomor identitas, nomor jaminan sosial, tanggal lahir, hingga gaji.