REGULASI TEKNOLOGI

Setelah Microsoft dan Adobe, Giliran Google Resah di Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 09:29 WIB
Google berencana untuk menarik sejumlah staff mereka yang berada di Rusia. Ini bukan hal baru, karena Microsoft dan Adobe sudah melakukan lebih dulu.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Getty Images/Justin Sullivan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Google berencana untuk menarik sejumlah staff mereka yang berada di Rusia. Ini bukan hal baru, karena Microsoft dan Adobe sudah melakukan lebih dulu.

Aturan hukum baru yang diberlakukan di Rusia cukup membuat segelintir perusahaan teknologi resah.

September kemarin, pemerintah Rusia menyarankan jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk menyimpan data pribadi warga Rusia di server setempat, sama halnya dengan Google.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Vladimir Putin telah menandatangani aturan hukum tersebut sejak Juli 2014. Apabila mereka semua masih mau tetap melakukan bisnis di Rusia, mereka wajib memenuhi ketentuan hukum tersebut.

Namun untuk Facebook dan Twitter belum ada kabar lebih lanjut lagi.
Lalu November lalu, Microsoft mengangkut seluruh tim pengembang Skype Eropa Timur dari Moksow ke Praha.

"Beberapa pengembang telah tergabung di dalam tim internasional yang berlokasi di Praha dan kota lainnya, tapi pusat pengembangan Microsoft di Rusia masih beroperasi," ujar salah satu divisi PR Microsoft Rusia, Kristina Davydova pada November lalu kepada sumber berita Sputnik.

Kemudian kantor perwakilan Adobe juga telah hengkang dari Rusia terkait aturan pajak pada September lalu.

Walau begitu, Adobe tetap buka layanan pembelian produknya bagi pengguna di Rusia melalui situs resminya dan reseller. Adobe menyatakan akan memaksimalkan layanan komputasi awan untuk pemasaran dan pengembangan.

Aturan hukum Rusia kabarnya ingin menciptakan dana khusus untuk mengembangkan sistem operasi (OS). Dana khusus didapatkan melalui 'sumbangan' 10 persen dari keuntungan penjualan lisensi OS tiap pemrogram di Rusia.

Sang presiden memang bukan penggila teknologi internet, dikabarkan lebih menyukai mencari informasi dari sumber lain.

Putin meyakini internet pertama kali muncul sebagai proyek khusus CIA dan masih terus dikembangkan untuk kepentingan mata-mata.

Perubahan aturan itu sengaja dirancang untuk mempersulit perusahaan internet asal Amerika Serikat untuk beroperasi di Rusia. Mereka juga akan mempersiapkan agen rahasia Rusia untuk memonitor data secara virtual yang terkirim melalui provider layanan internet lokal.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER