Jakarta, CNN Indonesia -- Operator seluler di Indonesia kini sedang gencar melakukan peluncuran jaringan 4G LTE. Agar penyelenggaraan jaringan 4G dapat maksimal dinikmati masyarakat, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memiliki beberapa saran.
Pernyataan ini diutarakan Rudiantara dalam peluncuran jaringan 4G LTE XL di La Piazza, Kelapa Gading, Jumat (19/12).
Menurut Rudiantara, penyelenggaraan jaringan 4G LTE di Indonesia adalah salah satu cara untuk menyetarakan akses internet Indonesia yang cukup terlambat di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sebagai regulator
concern bukan hanya pada operator, tapi juga masyarakat sebagai
end user," kata Rudiantara.
Rudiantara menyebutkan tiga hal yang perlu diperhatikan para operator seluler dalam penyelenggaraan 4G LTE ini. Pertama masyarakat harus diberi perhatian khusus sebagai
end user, dengan memberi pelayanan terbaik serta edukasi.
"Jangan cuma jual layanan 4G-nya. Teknologi ini memberi manfat pada masyarakat tapi jangan lupa informasikan implikasinya," kata Rudiantara.
Kedua, kesiapan lain yang harus disiapkan operator adalah handset yang mampu menjalankan jaringan 4G. Soalnya handset yang mendukung konektivitas itu masih terbatas.
"Pemerintah dan operator saling bekerjasama bagaimana menyediakan lebih banyak handset dengan harga terjangkau," ujarnya. "Kita juga akan bicara dengan manufaktur dalam negeri yang akan buat ponsel 4G murah."
Ketiga, rencana distribusi U-SIM harus jelas dan terarah serta layanan yang memadai. Kartu SIM untuk jaringan 4G memang berbeda dengan kartu SIM lama. Jadi pengguna harus menukar kartu SIM terlebih dahulu untuk menikmati layanan ini.
"Ini membuat customer service dari masing masing operator harus siap layani masyarakat. Operator harus siap dan pemerintah akan dukung sepenuhnya," kata Rudiantara.
Rudiantara melanjutkan, dengan memenuhi ketiga hal ini, maka dampak kompetisi di antara operator ini akan semakin bagus untuk masyarakat.