Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan jumlah pengguna smartphone yang semakin meluas, dan internet yang semakin terjangkau, Facebook menilai akan ada sejumlah perubahan di Indonesia.
Anand Tilak, Head Facebook di Indonesia, memberikan pandangannya mengenai trend dan faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan dunia mobile di Asia Pasifik pada tahun 2015, termasuk di Indonesia.
Salah satu hal yang akan menjadi faktor penentu penting di tahun 2015 adalah pertumbuhan pengguna internet di kawasan Asia Pasifik yang akan memimpin dibanding kawasan lain di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masyarakat di kawasan ini memiliki interaksi mobile yang mendalam seperti di Indonesia, Thailand dan Filipina. Bahkan di Indonesia, kehidupan sehari-hari anak muda tidak bisa lepas dari ponsel, berikut adalah empat ramalan Facebook terhadap Indonesia dan kawasan Asia Pasifik:
1. APAC adalah kawasan utama untuk pertumbuhan
Indikasi terhadap seberapa besar kawasan kita ini tumbuh terlihat dari laporan pendapatan terbaru – Asia melihat 28 persen pertumbuhan menjadi 242 juta berdasarkan Daily Active People (DAP) atau orang yang mengakses Facebook setidaknya satu kali dalam sehari, dan sebesar 21 persen untuk Monthly Active People (MAP) atau orang yang mengakses Facebook setidaknya sekali dalam sebulan dengan 426 juta.
Asia Pasifik, kawasan yang terdiri dari banyak negara dengan beragam budaya ini juga merupakan rumah bagi dua per tiga populasi dunia dan diperkirakan akan tumbuh menjadi kawasan dengan pengguna internet terbesar di masa mendatang.
Tidak hanya itu, Asia Pasifik juga merupakan kawasan mobile-first, dimana sebagian besar pengguna internet pertama kali terkoneksi melalui perangkat mobile.
Sebagian besar orang di Asia Pasifik (seperti India dan Indonesia dengan pengguna aktif Facebook per bulan mencapai lebih dari 112 juta untuk India dan lebih dari 71 juta untuk Indonesia) dimana
feature phone lebih menjamur dibandingkan smartphone, pengalaman internet pertama mereka adalah Facebook.
2. Interaksi Mobile yang Semakin Dalam
Baik di Indonesia, Thailand atau Filipina, Anda akan melihat setiap orang tidak lepas dari ponsel mereka masing-masing. Asia Pasifik juga menjadi kawasan dengan pasar penjualan ponsel terbesar di dunia, mencapai 2,6 miliar pengguna di tahun ini dan orang-orang akan terus online melalui mobile (
eMarketer, April 2014).
Masyarakat Asia tidak hanya membeli ponsel, tapi juga benar-benar aktif terlibat dan berinteraksi menggunakan perangkat-perangkat mobile tersebut. Di Asia sendiri, waktu yang dihabiskan dalam menggunakan ponsel telah melampaui TV, dari 44% penggunaan waktu di Jepang sampai 60 persen di Thailand (
Milward Brown AdReaction, March 2014).
Sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan Facebook lebih sering setiap minggunya, dibandingkan dengan media tradisional seperti radio, koran dan majalah (
TNS Survey, Oktober 2013).
Bagi generasi muda Indonesia yang berusia antara 13 sampai 24 tahun, Facebook menjadi media sosial pertama yang dikunjungi untuk membagikan hal-hal seperti video, foto selfie, ataupun berita menarik lainnya (
Coming of Age, October 2014). Umumnya, seseorang akan melihat ponselnya sebanyak 100 kali per hari dan mengecek akun Facebooknya 14 kali sehari (
IDC “Always Connected” report).
Ini menjadikan ponsel sebagai medium utama bagi pelaku bisnis dan brand untuk tetap terhubung dengan pasarnya, khususnya di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Namun sayangnya, kesempatan emas ini belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pengiklan. Sampai hari ini, ponsel mewakili 20% waktu media pelanggan tapi hanya 4 persen dari keseluruhan pengularan untuk iklan.
3. Meninggalkan TV demi Ponsel81% dari anak muda di Asia menggunakan ponsel saat menonton TV (
“Coming of Age on Screens," by Crowd DNA, May 2014). Sedangkan, 84 persen anak muda Indonesia di antara usia 13 sampai 24 tahun mengakui bahwa mereka tidak dapat keluar rumah tanpa ponsel mereka dan 69 persen berpendapat bahwa mereka lebih memilih ponsel daripada TV.
Artinya, TV tidak lagi memiliki jangkauan yang kuat seperti sebelumnya, karena orang juga tetap menggunakan ponsel mereka disaat menonton TV. Dari jumlah orang yang membuka ponsel saat menonton TV, 85 persen di antaranya mengakses Facebook.
4. Meledaknya pertumbuhan video di ponsel Dari 2012 sampai 2014, penggunaan video di ponsel dan tablet telah tumbuh 532 persen (eMarketer, July 2014). Dua pertiga dari penayangan video di Facebook dilakukan melalui ponsel.
Sejak Juni tahun ini, ada sebanyak lebih dari 1 miliar views di Facebook setiap harinya dan 76 persen dari orang yang menonton video online mengatakan bahwa Facebook merupakan sumber utama mereka dalam menemukan video.
Dengan adanya perkembangan video melalui ponsel seperti ini, membuktikan bahwa lebih banyak peluang terbuka bagi para pelaku bisnis untuk memperkaya cerita mereka demi menjangkau target yang lebih luas.