Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, sedang berencana meluncurkan pesawat bertenaga surya ke lapisan atmosfer planet Venus yang dimanfaatkan untuk penelitian guna mendirikan sebuah kota yang mengambang di atas langit Venus.
Hal ini diusulkan oleh Dale Arney dan Chris Jones, dari Direktorat Analisis Sistem dan Konsep Misi Ruang Angkasa NASA. Mereka mengatakan bahwa misi High Altitude Venus Operational Concept (HAVOC) ini bertujuan mengeksplorasi atmosfer Venus, bukan dengan menjelajahi permukaan.
"Saya berpikir bahwa tidak banyak orang yang melakukan eksplorasi ke sana dan melihat atmosfer yang jauh lebih aman dan bagaimana Anda bisa beroperasi di sana untuk sementara waktu," ujar Arney dikutip dari
Tech Times, Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti percaya bahwa atmosfer yang melapisi planet Venus memiliki karakteristik yang paling menyerupai kondisi udara di Bumi. Bahkan mereka memperkirakan kondisi lingkungan yang ada dalam planet ini juga sangat mirip dengan Bumi.
Pada ketinggian 50 kilometer di atas permukaan tanah, atmosfer dan tingkat gravitasi pada planet ini sedikit lebih rendah dari Bumi. Namun, peneliti tetap meyakini bahwa kadar lapisan atmosfer rendah ini tetap dapat melindungi para antariksawan bahkan manusia dari radiasi.
Para ahli memperkirakan planet ini mendapat asupan cahaya matahari sebanyak 40 persen lebih besar daripada Bumi dan 240 persen dari planet Mars.
Dalam misi HAVOC ini nantinya bakal ada serangkaian penelitian. Termasuk penelitian dengan menggunakan sebuah robot yang akan menjelajahi orbit Venus selama 30 hari dan tinggal pada lapisan atmosfer.
Ke depan, misi ini akan melibatkan antariksawan yang menetap dan tinggal pada pesawat dalam atmosfer Venus. Tidak menutup kemungkinan untuk membuat sebuah koloni manusia dalam kota yang nantinya didirikan di atas atmosfer ini.