London, CNN Indonesia -- Dianggap 'mengerjai' polisi dengan memberikan keterangan palsu, seorang gamer di Inggris terpaksa berurusan dengan pihak berwajib.
David Helens, bersama seorang temannya, sedang asik memainkan game Grand Theft Auto V. Mereka kemudian terbawa suasana dan merasakan sensasi berlebih dari game tersebut.
Helens kemudian mengangkat telepon dan menghubungi nomer panggilan darurat untuk melaporkan sebuah tragedi. Rekannya yang bernama Max sedang diserang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan tersebut terjadi selama 12 menit. Ia menggambarkan kondisi yang sangat buruk sedang terjadi, sambil berteriak ia mengaku bahwa sedang bergumul dengan penembak yang tidak dikenal.
Pihak kepolisian langsung mengirimkan dua unit mobil bantuan medis ke rumah Helens. Namun, di sana tidak ditemukan mayat ataupun orang yang terluka. Akhirnya diketahui bahwa laporan tersebut palsu.
Peristiwa ini terjadi pada 8 November 2014. Saat itu kepolisian langsung mendakwanya dengan tuduhan memberikan laporan palsu terkait penembakan teman yang ternyata hanya salah satu adegan dalam video game.
Akibat perbuatannya itu Helens diberikan hukuman ketertiban selama 1 tahun, 18 bulan pengawasan khusus dan 120 jam kerja tanpa dibayar.
Pengacara Helens sendiri mengatakan bahwa kliennya tengah kebingungan ketika melakukan laporan tersebut. Ia juga menambahkan bahwa Helens tidak mengingat apa saja yang terjadi ketika ia menelpon panggilan darurat tersebut.
Namun secara langsung Helens mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada pihak yang berwajib.