Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat tanpa awak atau populer disebut
drone saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai bidang, termasuk fotografi hingga memantau jalan raya. Namun, ada pula pihak yang menyalahgunakan
drone untuk merekam hubungan intim sebuah pasangan tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Penulis dari situs teknologi
The Verge, Ben Popper, menerima pesan elektronik dari staf humas sebuah situs porno, bahwa kini banyak pihak yang memanfaatkan
drone untuk merekam video amatir yang merekam aktivitas seksual tanpa izin.
Dengan kata lain,
drone telah dijadikan alat oleh pihak tak bertanggungjawab untuk memata-matai hal yang bersifat privat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Popper sendiri berpendapat, peran
drone bisa menciptakan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari karena sama saja seperti tindakan penguntitan.
"Pornografi mengambil keuntungan dari minat dalam memandang teknologi baru yang digunakan," kata Clarissa Smith, seorang profesor budaya seksual di University of Sunderland.
Melihat perkembangan teknologi ini, Smith menilai sesorang harus belajar dan beradaptasi mencegah hal yang tak diinginkan. Regulator penerbangan di suatu negara juga harus membuat aturan yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi
drone.
Seperti diketahui, regulator penerbangan AS, Federal Aviation Administration (FAA), sekarang sedang dalam proses pembuatan aturan untuk menentukan pemanfaatan
drone. Salah satu wacana yang ditawarkan adalah, pihak yang menerbangkan
drone harus punya lisensi pilot.
Hal yang perlu digarisbawahi dari kasus ini adalah, bukan terobosan teknologi yang memanfaatkan
drone untuk membuat film porno dari langit, tetapi bagaimana potensi sebuah
drone menciptakan industri pornografi amatir yang merugikan banyak pihak karena tak tahu mereka sedang direkam.